Penyalahgunaan data pribadi di layanan ojek digital tengah mengemuka. Pertanyaannya adalah, siapa yang harus bertanggung jawab atas pengamanan data pribadi ini?
Menurut penggiat Internet Sehat Donny B.U., tanggung jawab tersebut tak bisa diserahkan kepada satu pihak, melainkan banyak pihak sekaligus.
Pertama, sudah pasti jadi tanggung jawab penyedia jasa layanan ojek online. Mereka harus bisa membuat sistem untuk memastikan agar keamanan data pengguna tak disalahgunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, konsumen sebagai pengguna jasa juga harus memiliki kesadaran dan edukasi yang cukup saat mendaftar suatu layanan.
"Konsumen ngeh gak? Sadar gak? Bahwa saat mereka mendaftar itu sudah menaruh setengah privasinya di sana (pada layanan tersebut). Jadi konsumen harusnya sadar, privasi mereka sudah rentan disalahgunakan," kata Donny.
Terkadang, ia melanjutkan, lantaran ingin dimudahkan dalam segala hal, konsumen malah menyerahgkan sebagai privasinya kepada pihak lain.
"Contohnya saat memesan ojek online, alamat itu kan privasi. Mau gak mereka dijemput gak di depan rumah, tapi di tempat umum atau tempat yang agak jauh sedikit dari rumah? Namun karena mereka ingin dimudahkan jadi menyerahkan sebagian privasinya kepada orang lain," ungkap Donny.
Β
Negara disebut juga bertanggung jawab terhadap keamanan privasi layanan ojek online. Pasalnya, layanan transportasi publik saat ini belum memadai sehingga masyarakat memerlukan layanan alternatif, dalam hal ini muncul ojek online yang jadi pilihan banyak orang.
Negara juga harusnya bisa membaca tren gaya hidup yang tengah berkembang sehingga dapat diiringi dengan membuat kebijakan sebagai payung hukum yang mengatur fenomena baru di tengah masyarakat. Dengan ini, masyarakat pun jadi terlindungi.
"Misalnya mereka sama-sama membuat disclaimer atau informasi yang cukup untuk mengedukasi pelanggan, sehingga lebih waspada saat mendaftar suatu layanan," kata Donny.
Namun yang juga tak bisa dilupakan adalah dari sisi sumber daya manusianya, yakni para pengendara ojek digital. Seperti diketahui, saat ini sudah semakin banyak orang yang percaya dan mengandalkan layanan ini. Para pengendara harusnya bisa tetap menjaga kepercayaan ini.
Sebab jika tak ada lagi kepercayaan dari pengguna maka secara otomatis layanan ojek digital bakal ditinggalkan. Ujung-ujungnya, sumber pendapatan para pengendara untuk menjaga agar periuk nasi di rumah tetap terisi juga terancam hilang.Β
(ash/fyk)