Konsumen di perkotaan sangat bergantung pada perangkat terkoneksi internet saat mencari tahu sebuah produk yang akan dibelinya. Mereka akan melakukan pencarian melalui smartphone, komputer dan tablet.
Data Consumer Barometer Google untuk wilayah Indonesia memperlihatkan, smartphone menjadi perangkat nomor satu yang dipakai pengguna untuk mencari tahu produk dan berbelanja online. Persentasenya secara berurutan adalah 68% menggunakan smartphone, 33% komputer dan 4% tablet.
Dalam riset terbaru yang dilakukan Google Indonesia bersama GfK, berbelanja online menempati urutan keempat terbesar kebiasaan menggunakan smartphone, setelah hiburan, pencarian informasi dan akses media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Country Industry Head Google Indonesia Henky Prihatna mengungkap fakta menarik kebiasaan belanja online orang Indonesia. Selain sangat bergantung dengan smartphone karena sifatnya yang mobile sehingga bisa diakses di mana saja, orang Indonesia juga dikenal sangat selektif saat akan membeli suatu produk.
"Sebanyak 78% responden melakukan belanja online dari perangkat online. Mereka akan meriset produk yang mereka cari menggunakan smartphone sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli. Konsumen akan melakukan komparasi. Misalnya ketika akan membeli tiket liburan, mungkin beda Rp 50 ribu saja tidak jadi liburan," kelakarnya saat berbincang dengan sejumlah media di kantor Google Indonesia, Sentral Senayan II, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
VP Marketing Elevenia Madeleine Ong de Guzman yang turut berbagi di acara ini menambahkan, riset mengenai perilaku berbelanja online ini masih relevan, bahkan ketika kondisi ekonomi saat ini sedang lesu karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Malah dia mengklaim, di Elevenia sendiri dia melihat adanya kencenderungan kenaikan transaksi.
"Aktivitas belanja online cenderung naik, baik dari segi trafik maupun transaksi. Juni lalu misalnya, nilai transaksi per bulan tercatat Rp 100 miliar dan di Juli naik Rp 130-135 miliar," sebutnya.
Diungkapkannya, sebagian besar transaksi memang masih terjadi di Jakarta. Dari 1,4 juta member Elevenia, 70% berasal dari Jakarta. Elevenia saat ini punya 23 ribu seller yang berdomisili di Jakarta.
(rns/ash)