"Pendapatnya tidak benar. Yang harus Anda lakukan adalah mencoba VR untuk bisa mengerti bahwa teknologi itu melampaui apa yang bisa Anda lakukan, bahkan dengan layar televisi atau film 3D sekalipun," bela Luckey.
Sama halnya dengan pendapat sejumlah orang penting lainnya, sutradara film Titanic dan Avatar itu pun mempertanyakan dimana letak menggiurkannya dari Oculus Rift.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seolah dikelilingi, merasa bahwa Anda hadir di dalam dunia virtual, memberikan Anda sebuah kanvas yang jauh lebih menarik untuk menceritakan kisah ketimbang harus membingkainya menjadi persegi panjang kecil, dimana Anda hanya menonton," tambah pria berusia 22 tahun itu panjang lebar dikutip detikINET dari Gamespot, Senin (17/8/2015).
Kendati Cameron terlihat pesimis dengan Oculus Rift, pada 2014 ia sempat mengakui bahwa headset VR tersebut bagus. Dikatakannya, perangkat tersebut mampu menampilkan sesuatu yang baik.
Oculus Rift dan berbagai perangkat headset VR lain seperti Sony Morpheus dan HTC Vibe memang dijadwalkan rilis pada awal tahun 2016. Dengan demikian, ke depannya headset VR akan perlahan mulai banyak digunakan orang dan industri film pun harus bersiap menghadapinya.
(rns/rns)