Pemerintah India pun melunak dan kemudian membuka blokir tersebut, meski tetap memblokir sebagian situs yang berisikan pornografi anak. Ini karena pornografi yang melibatkan anak di bawah umur memang tercantum sebagai pelanggaran di peraturan hukum India.
"Blokir tersebut akan dibuka secara sebagian, dan situs yang berisi pornografi anak akan tetap diblokir," ujar Menteri Informasi dan Teknologi India Ravi Shankar Prasad, dikutip detikINET dari Los Angeles Times, Rabu (5/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu, pengadilan India sempat menolak sebuah petisi yang mengatakan kalau pornografi internet memicu kejahatan seks, sehingga perlu diblokir. Pengadilan mengatakan, akses pornografi adalah bebas sepanjang dilakukan secara privat.
Tapi pengadilan meminta pendapat pada kementerian terkait. Hasilnya, pemerintah mempunyai pandangan sendiri dan akhirnya memutuskan memblokir sebagian website mesum dengan alasan menjaga moralitas.
Namun pemblokiran itu pun tak bisa berjalan dengan benar, karena banyak yang salah sasaran. Banyak situs yang tak menyimpan konten pornografi juga terkena blokir.
(asj/ash)