Berikut klarifikasi yang dipaparkan Danis seperti dikutip detikINET dari akun Twitternya, @danisdarusman:
1. Selamat sore, saya Danis Darusman akan mengklarifikasi perihal pesanan iPhone 6+ di @LazadaID.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Pesanan tiba tanggal 26 Juni 2015 namun bentuk dan beratnya tidak seperti kotak iPhone yang biasanya. Packaging pun kurang baik.
4. Tanggal 28 Juni, saya complain via twitter dan me-mention akun @LazadaID. Namun tidak ada respon.
5. Tanggal 29 Juni, saya mengirim email ke Cust Service Lazada dan menjelaskan kronologis cerita.
6. Setelahnya saya dihubungi oleh pihak RPX (ekspedisi) untuk mengklarifikasi perihal kiriman paket tersebut.
7. 29 Juni 2015 sore, pukul 17.30, 3 orang RPX datang ke kantor saya untuk sama-sama melihat dan membuka paket pesanan tadi.
8. Berikut video ketika saya disaksikan pihak RPX membuka paket : https://path.com/moment/Tp9rB.
9. Tweet saya ke akun @LazadaID pada tanggal 29 Juni 2015 mulai ramai setelah jam 7 malam.
10. Pada pukul 20.12, pihak @LazadaID melalui PR Manager-nya, Tania Amalia, menghubungi saya.
11. Di malam itu juga, saya langsung mengirimkan email ke Tania yang berisi kronologis pesanan saya, melalui akun gmail saya.
12. Tania, mewakili @LazadaID telah membalas email saya bahwa pesanan saya akan segera diinvestigasi.
13. Hari ini, kasus pesanan saya sudah menemukan titik cerah dan sudah dikonfirmasi oleh pihak @LazadaID.
14. Saya menulis complain kemarin murni karena pengalaman saya sebagai customer dari @LazadaID.
Kejadian ini sendiri sempat dianggap netizen sebagai bentuk black campaign lantaran sudah siap sedianya video saat membongkar paket iPhone 6 Plus berisi sabun batangan tersebut.
Ditambah lagi dengan status Danis yang saat ini berada di kubu kompetitor Lazada sebagai Merchandise Manager di PT XL Planet Digital (Elevania).
Namun seperti yang sudah disebutkan dalam klarifikasinya di atas, Danis menegaskan bahwa keluhannya soal iPhone 6 ini disebut murni sebagai pelanggan Lazada.
Sebelumnya, PR Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia mengaku tak mau ambil pusing dengan kecurigaan yang beredar. Yang ia lihat saat ini adalah, seorang konsumen yang komplain.
"Kita melihat ini sebagai konsumen yang kemplain karena menerima barang yang tidak sesuai dengan yang ia pesan. Ia mau kerja di kompetitior atau di manapun dia tetap konsumen kami. Saat ini kami masih dalam proses ngecek, dan kita tetap kontak-kontakan dan akan terus memberi update ke dia secara berkala," tandasnya.
(ash/ash)