Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Hati-hati Belanja Aplikasi untuk Si Ponsel Pintar

Hati-hati Belanja Aplikasi untuk Si Ponsel Pintar


Ardhi Suryadhi - detikInet

Ilustrasi (gettyimages)
Jakarta - Mencari aplikasi atau game mobile itu ibarat belanja di pasar. Pilihan bertebaran, namun kita tetap harus pintar-pintar mencari barang yang diinginkan. Sebab jika asal pilih, bisa-bisa mendapat bahan makanan kurang bagus atau bahkan busuk.

Begitu pula untuk urusan belanja aplikasi dan game bagi perangkat mobile. Internet merupakan pasar terbuka, dimana para 'pedagang' datang silih berganti tanpa disadari. Nah, yang harus dilihat di sini adalah seberapa bagus 'dagangan' aplikasi yang dijajakannya.

Soalnya banyak cerita soal munculnya aplikasi program jahat yang tak disadari masuk ke perangkat pengguna. Modusnya adalah, lewat aplikasi yang pengguna instal secara sadar. Namun yang tak disadari ternyata ada malware yang bersembunyi dari aplikasi tersebut.

Jika sudah begini, pengguna tentu jadi pihak yang paling dirugikan. Ancamannya mulai dari disusupi oleh aplikasi yang tak dikenali sampai pencurian informasi. Apa Anda mau?

Jadi, dari mana asal sumber aplikasi yang Anda download merupakan suatu harga mati. Untuk Android, jelas Google PlayStore merupakan toko resmi yang bisa dipercaya. Begitu pula untuk peminat iOS, Apple App Store merupakan pilihan pertama. Aplikasi yang bisa dijajakan di toko resmi di atas memang tak bisa sembarangan, harus ada verifikasi ketat yang harus dilalui.

Meski demikian, bukan berarti pengguna tak bisa percaya pasar lain untuk memilih aplikasi -- selain milik Google dan Apple. Ada juga tentunya yang bisa dipercaya sebagai tempat mencari aplikasi.

Lin Yi, Head of Mobile Business Baidu Indonesia menjelaskan, pesatnya penetrasi gadget dan internet membuka pintu lebar-lebar bagi pemain lainnya. Baidu jadi salah satu pemain tersebut lewat MoboMarket, toko aplikasi alternatif bagi para pengguna Android di Indonesia.

Sebagai 'sang penantang', MoboMarket tentu harus punya jurus pamungkas agar bisa menaklukkan kepercayaan pasar. Dipaparkan Lin Yi, MoboMarket sudah bersiap diri dan sudah memiliki tiga jurus pamungkas untuk merebut hati pengguna.

Pertama, toko aplikasi ini fokus pada produk lokal. "Kami menyediakan banyak koleksi aplikasi yang menarik, termasuk beragam aplikasi karya para pengembang lokal. Baidu juga memiliki tim lokal yang beroperasi di Indonesia, sehingga kami dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada pengguna di sini," tuturnya kepada detikINET.

Pengguna dapat langsung menghubungi tim Baidu untuk memberikan feedback. Ini merupakan bagian dari komitmen sang raksasa internet asal China itu untuk memberikan produk dan layanan mumpuni bagi pengguna.

Kedua, Baidu ingin memberikan kenyamanan. MoboMarket dikatakan memiliki sistem pencarian responsif dan berbasiskan tren lokal untuk membantu pengguna dalam menemukan aplikasi dan game favoritnya dengan lebih mudah.

"Pengguna selalu dapat menemukan versi terbaru dari aplikasi favorit mereka, serta bisa menikmati beragam promosi di situs resmi MoboMarket (http://mobomarket.co.id)," lanjut Lin Yi.

Terakhir, MoboMarket juga memiliki sistem user reward di mana pengguna bisa mengumpulkan poin dari aktivitas mereka di toko aplikasi tersebut dan menukar poinnya dengan item hadiah yang mereka inginkan.

"Misalnya smartphone, smartwatch, atau aksesoris-aksesoris lainnya. Dalam waktu dekat, kami juga akan melengkapi MoboMarket dengan forum online di mana pengguna dapat berinteraksi," Lin Yi mengungkapkan.

Dan yang tak kalah pentingnya adalah, untuk memastikan bahwa semua aplikasi di MoboMarket aman dari malware, Baidu melakukan pemindaian terhadap semua aplikasi yang diunggah ke MoboMarket menggunakan BAV (Baidu Antivirus) dan Kaspersky. (ash/fyk)







Hide Ads