Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Bukalapak Berguru Jualan <i>Online</i> dari Alibaba

Bukalapak Berguru Jualan <i>Online</i> dari Alibaba


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Achmad Zaky
Jakarta - Kesuksesan Alibaba menjadi salah satu pemain e-commerce terbesar dunia dengan cara menggandeng usaha kecil dan menengah (UKM) ingin ditiru oleh Bukalapak di Indonesia.

Menurut Achmad Zaky, CEO dan Co-Founder Bukalapak, pengalamannya saat berkunjung ke kantor Alibaba di China minggu lalu, semakin membuka lebar wawasannya.

"Industri e-commerce di sana sungguh luar biasa karena setiap orang sudah berbelanja online dan sudah terjadi pergeseran perilaku belanja dari offline menuju ke online," ujarnya dalam email kepada detikINET, Senin (1/6/2016).

Zaky juga mengamati bahwa para pelaku UKM yang bergabung di Alibaba juga luar biasa, jauh lebih profesional jika dibandingkan dengan para pelaku UKM di Indonesia.

Jika ada pertanyaan dari konsumen, mereka akan memberikan respons yang sangat cepat, selain itu juga didukung pengiriman yang cepat, barang dipesan hari ini maka akan dikirim hari ini juga.

"Mereka juga mempunyai standar pelayanan yang tinggi, jika ada kesalahan barang yang dikirim langsung diganti bahkan diberikan bonus-bonus tambahan atau kejutan sehingga konsumen puas dan akan berbelanja online lagi,” jelas Zaky.
Β 
Itu sebabnya, kata dia, para pelaku e-commerce di Indonesia mempunyai kewajiban moral untuk membina dan meningkatkan kualitas para UKM tersebut.

Hal ini juga sempat disampaikan Zaky dalam acara UKM Indonesia: Scale Up! yang diselenggarakan oleh Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) belum lama ini di Jakartta.

"Beberapa ciri UKM berkualitas yang saya temui dalam bisnis online dari para pelapak di situs kami selama ini," ujarnya saat itu.

Ciri-ciri UKM tersebut antara lain adalah trustworthy (terpercaya), reliable (dapat diandalkan), mempunyai layanan yang bagus, punya daya kompetitif dan memberikan respon yang cepat kepada konsumen.

Jualan Online Beda dengan Offline

Menurut Zaky, berjualan online mempunyai nilai-nilai yang berbeda jika dibandingkan dengan berjualan offline. Penjual offline biasanya cenderung tidak akan mau untuk pindah ke online karena ada tuntutan tersendiri dalam dunia bisnis online.

Karena berjualan online harus real time, setiap hari bahkan setiap saat harus siap dari manapun juga jika ada konsumen yang membutuhkan barang. Kondisi inilah yang sebenarnya disukai konsumen dan menjadi keunggulan berjualan online.

β€œTantangan yang ada di Indonesia saat ini adalah UKM mau berjualan secara online dan menerima bahwa dunia sudah berubah dimana akses untuk mendapatkan barang jauh lebih mudah. Selain itu UKM menerima bahwa bisnis online itu sangat kompetitif dan mereka harus siap untuk itu,” tegas Zaky.

Sedangkan tantangan UKM ke depan adalah bagaimana supaya mereka bisa menjadi berkualitas, dengan memanfaatkan internet, mempunyai layanan bagus, lebih reliable dan bisa jauh lebih profesional dibandingkan sekarang.

Menurut Zaky, jika tantangan-tantangan tersebut dijalani dengan baik oleh para UKM maka Indonesia lima tahun lagi bisa menyamai posisi China.

Hal itu karena, karakter orangnya yang mirip dan mempunyai daya beli yang mirip sehingga tinggal menunggu waktu saja Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari China.

Zaky juga berpesan bagi mereka yang saat ini masih menjadi karyawan atau bekerja di korporasi besar dan belum terjun di dunia bisnis online, ada satu hal yang bisa dilakukan untuk turut membesarkan dunia e-commerce Indonesia, yaitu berbelanja di UKM marketplace.

"Berbelanja di UKM marketplace akan memberikan multiplier effect yang luar biasa bagi para pelaku usaha e-commerce, terutama bagi mereka para UKM yang berjualan di marketplace, karena marketplace mempunyai konsep untuk lebih memberdayakan UKM,” pungkas Zaky.

(Achmad Rouzni Noor II/Ardhi Suryadhi)





Hide Ads