Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Cita-cita USD 1 Miliar untuk Startup Indonesia

Cita-cita USD 1 Miliar untuk Startup Indonesia


- detikInet

Menkominfo Rudiantara (detikINET)
Jakarta - Menkominfo Rudiantara coba mewujudkan cita-citanya memajukan perusahaan startup asal Indonesia dengan mencari pendanaan hingga USD 1 miliar atau sekitar Rp 12 triliun dari 'dana parkir' para konglomerat.

"Saya punya cita-cita kumpulkan dana USD 1 miliar untuk support startup company di Indonesia," ungkap menteri yang akrab disapa Chief RA ini saat berkumpul bersama media dan netizen di rumah dinasnya.

Mantan petinggi sejumlah operator telekomunikasi itu mengatakan, sulit bagi Indonesia untuk bicara banyak di ranah teknologi manufaktur berat seperti memproduksi ponsel atau jaringan yang murni buatan sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama karena Indonesia sudah tertinggal jauh, katakanlah dari China. Sementara kedua, jika kita baru memulai sekarang, berapa harga kompetitif yang bisa kita tawarkan. Sementara China dengan kekuatannya bisa dengan gampangnya banting harga.

"Nah, menurut saya, salah satu industri yang paling memungkinkan untuk kita bersaing saat ini adalah dari sisi software, aplikasinya. Orang Indonesia di situ jago-jago dan tidak ketinggalan," ucap Rudiantara.

Melihat potensi besar itu, maka Chief RA pun tergerak untuk melakukan sesuatu. Didekatilah para konglomerat kenalannya untuk bantu mewujudkan ide pendanaan startup ini.

Tujuannya bukan semata-mata mengumpulkan dana saja untuk para startup, namun supaya investasi-investasi yang selama ini mereka simpan di luar negeri diberdayakan untuk mengembangkan Tanah Air sendiri.

"Daripada uang Anda disimpan di Singapura, hasilnya cuma setengah persen setahun, itu kan cuma uang parkir. Lebih baik masukin sini saja untuk bangun Indonesia," kata Rudiantara.

Harapannya, setelah berhasil menggalang USD 1 miliar dari para konglomerat tersebut, uangnya akan dikelola oleh sebuah venture capital. Bukan sebuah perusahaan investasi milik pemerintah, tapi bisa saja dikelola swasta yang sudah lolos seleksi pemerintah.

"Uang itu nantinya dikelola oleh venture capital profesional. Jadi duitnya jelas, proses juga jelas dan yang saya butuhkan adalah komitmen up to USD 1 miliar," terangnya.

Menteri berharap cita-cita itu bisa terwujud tahun ini juga meskipun tidak langsung tersedia uangnya. Yang penting kata dia, sudah ada komitmen (pledge) untuk memberikan dana. "Ini baru saya mulai, beberapa konglomerat sudah saya temui. Tapi nanti saja detailnya."

Dana yang dikelola melalui rencana pembentukan venture capital itu nantinya tidak dikhususkan untuk startup tertentu saja, tapi juga secara luas oleh banyak startup lokal.

"Startup yang didanai nantinya bisa apa saja, tidak harus e-commerce. Venture capital ini nanti dikaji lagi, kalau harus beauty contest ya kita lakukan," pungkas menteri.

(rou/ash)







Hide Ads