Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Kontroversi Path

Kontroversi Path


- detikInet

Path (ist)
Jakarta -

Perjalanan Path sebagai jejaring sosial baru tidak selalu mulus. Beberapa kontroversi mewarnai startup yang digawangi oleh CEO Dave Morin ini.

Yang paling menyita perhatian mungkin adalah isu pelanggaran privasi. Kejadiannya muncul pada sekitar awal tahun 2012. Path banyak dikritik karena dinilai mengakses dan menyimpan kontak user tanpa permisi.

Waktu itu, seorang developer bernama Arun Thampi menemukan kalau seluruh kontaknya termasuk nama penuh, email dan nomor telepon dikirimkan ke server Path. Padahal, Path tidak pernah memberitahukan hal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEO Dave Morin berkilah kalau hal tersebut adalah untuk membantu user terkoneksi dengan teman lebih cepat di Path. Tapi isu ini terus membesar karena masalah privasi adalah hal sensitif di AS. Morin pun akhirnya meminta maaf.

"Kami minta maaf. Kami telah membuat kesalahan," tulis Morin dalam sebuah surat terbuka. Update baru pun digelontorkan agar Path selalu minta izin sebelum menumpulkan data user.

Path kemudian juga dipanggil anggota parlemen terkait permasalahan tersebut. Yaitu untuk menjelaskan bagaimana prosedur mereka dalam menangani informasi dari pengguna.

Didenda Rp 9,8 Miliar

Pada Februari 2013, lembaga pemerintah Federal Trade Commisions (FTC) mendenda Path sebesar USD 800 ribu atau di kisaran Rp 9,8 miliar. Apa penyebabnya?

Sanksi itu masih terkait dengan pengumpulan data kontak user tanpa permisi. Namun yang menjadi permasalahan di FTC adalah, Path dinilai melanggar Children's Online Privacy Protection ACT karena mengkoleksi informasi sekitar 3.000 anak di bawah 12 tahun tanpa sepengetahuan orang tua.

Selain kena denda, Path juga diharuskan FTC agar kebijakan privasinya diperiksa setipa dua tahun selama dua puluh tahun ke depan. FTC melarang pula Path membuat user salah paham terhadap penanganannya terhadap data personal user.

Path berkilah bahwa sistem mereka belum diperbaiki sehingga tidak menyaring anak di bawah umur. Akan tetapi mereka menerima sanksi dari FTC tanpa banyak protes.

Path sendiri coba meyakinkan bahwa mereka sebenarnya sama sekali tidak menyalahgunakan data personal dari para penggunanya. Melainkan untuk memperbaiki pengalaman pemakaian Path menjadi lebih baik.

"Di Path, kami meyakini bahwa kalau itu milik Anda, itu memang milik Anda. Kami tidak akan mempublikasikannya ke tempat lain. Kami tidak akan melakukan hal yang tidak Anda inginkan. Kepercayaan adalah bagian kunci dalam membangun jejaring sosial yang hebat," kata Nate Johnson yang saat itu menjabat Vice President of Marketing Path.

(fyk/ash)







Hide Ads