Path Talk kemudian menjelma menjadi media pesan bagi pengguna Path yang ingin berinteraksi secara personal dengan pengguna lain.
"Kami melihat fitur chatting ini cukup populer, meskipun letaknya 'tersembuyi'. Karena itu tidak adil rasanya jika fitur chatting ini disatukan dengan aplikasi utama (Path-red.)," papar Shehab Hamad, Product Manager Path, kepada detikINET di The Tree Buns, Senopati, Jakarta, Kamis (13/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya Path dalam mengembangkan Path Talk tak main-main. Guna memberikan pengalaman berkirim pesan instan yang lebih baik, di bulan Juni 2014 kemarin Path telah mengakuisisi sebuah aplikasi pesan instan bernama TalkTo.
Baru-baru ini Path telah menghadirkan fitur Places bagi pengguna Path Talk. Fitur ini memungkinkan pengguna Path Talk untuk berinteraksi dengan sejumlah toko dan ritel. Pengguna juga dapat melakukan reservasi restauran menggunakan fitur Places.
Tetapi fitur tersebut baru dapat dinikmati pengguna Path Talk di kawasan Amerika Serikat dan Kanada. Di luar kawasan itu, Shehab belum bisa memastikan kapan fitur itu bisa hadir. Karena pada praktiknya dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menikmati fitur tersebut.
Path Talk bisa di-download secara gratis melalui Google Play Store dan App Store. Pun begitu, tidak banyak dari pengguna Path yang mengunduh aplikasi Path Talk.
Memang jika dilihat dari jumlah unduhan di Google Play Store, Path Talk kalah populer dengan Path. Path Talk hanya memperoleh 1 juta unduhan, sedangkan Path sudah mengukir 10 juta.
(ash/ash)