Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Menanti Realisasi e-Blusukan Jokowi

Menanti Realisasi e-Blusukan Jokowi


- detikInet

Jokowi saat bertemu dengan penggiat medsos (Ist)
Jakarta -

Joko Widodo dikenal bekerja dengan gaya blusukan. Setelah naik pangkat menjadi Presiden Indonesia, Jokowi berjanji tak menghilangkan ciri khasnya tersebut, malah akan memperluas caranya.

Salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan memanfaatkan media digital seperti Twitter atau Facebook. Malahan, sebelum menjabat sebagai presiden, Jokowi menggagas pertemuan dengan penggiat media sosial di Kantor Transisi, Menteng Jakarta, Pusat.

Pertemuan dengan sekitar 45 orang tersebut, Jokowi menggagas e-blusukan yang akan dilakukan saat Jokowi saat menjabat sebagai presiden ketujuh nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi membahas penggunaan sosial media untuk menjelaskan program kita ke masyarakat. Tadi jadi e-blus. e-blusukan," kata Joko Widodo usai pertemuan di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, awal Agustus lalu.

Para netizen ini nantinya akan membantu Jokowi untuk menjelaskan tentang program kerjanya pada pengguna media sosial. Bisa Facebook, Twitter atau jejaring sosial lainnya.

Lalu bagaimana bentuk e-blusukan ala Jokowi ini nantinya?

Para pengguna akun jejaring sosial ini disebut Jokowi nanti akan mempelajari program kerja pemerintahannya. Hal ini agar tak ada kesalahpahaman. Misalnya, mereka akan menjelaskan program kerja Jokowi tentang pengembangan ekonomi melalui industri kreatif.

"Sehingga rakyat tidak harus bertemu tapi lewat Twitter, sehingga kita bisa mendengar suara rakyat," ujar Jokowi.

Tak hanya lewat Twitter atau media sosial, bisa juga melakukannya melalui kopi darat.

Menurutnya, cara ini cukup efektif untuk menjangkau rakyat Indonesia dari seluruh provinsi dan berbagai kalangan. Ia menyadari bila e-blusukan ini hanya menyentuh kelas menengah ke atas.

"Karena katanya kalau blusukan ke provinsi tidak memungkinkan. Yang menengah ke bawah tetap disapa dengan blusukan," pungkasnya.

Seperti diketahui, para pegiat medsos ini terdiri dari sejumlah tokoh muda. Di antaranya mulai dari Fadjroel Rachman, novelis dan penyanyi Dewi Lestari alias Dee Lestari, hingga pendiri Kaskus Andrew Darwis.

Menarik memang menantinya, karena selama ini, Jokowi yang mampu menggaet anak muda dalam pemilihan presiden 9 Juli lalu, tak lepas dari aksi dari media sosial. Sehingga blusukan secara online sangat dinanti.

(tyo/ash)







Hide Ads