Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Menjajal Taksi Uber: Gampang dan Nyaman, Tapi...

Menjajal Taksi Uber: Gampang dan Nyaman, Tapi...


Susetyo Dwi Prihadi - detikInet

Jakarta - Aplikasi Uber memang masih menimbulkan pro dan kontra di sejumlah kota, termasuk Jakarta. Terlepas dari itu, sebetulnya Uber menawarkan konsep yang menarik tentang bagaimana menggunakan transportasi di kota.

Startup berbasis di San Francisco ini memang mengklaim bahwa Uber bukanlah aplikasi pemesanan taksi, melainkan hanya menjadi perantara bagi pengendara mobil sewaan dengan calon penumpang.

Memang, taksi yang digunakan bukanlah taksi berpelat kuning, melainkan hanya mobil sewaan dari perusahaan rental.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menggunakan aplikasi ini, langkah awalnya tentu saja harus menginstal aplikasi Uber yang tersedia di iPhone. Setelah memasukkan sejumlah data, seperti nama, nomor ponsel dan kartu kredit barulah aplikasi digunakan.

Tak seperti aplikasi pemesanan taksi, Blue Bird misalnya, calon penumpang bisa melihat Black Cars -- sebutan armada taksi uber -- terdekat dengan lokasinya.

Memilih lokasi penjemputan pun bisa di mana saja, asalkan jangan kecewa menunggu lama bila mobilnya agak lama datang. Tapi tenang, estimasi waktu tetap ditampilkan di layar ponsel.





Setelah memastikan lokasi penjemputan, calon penumpang akan mendapatkan data diri pengemudi dan mobil yang dikemudikannya, mulai dari foto si sopir, jenis kendaraan, plat mobil, hingga nomor ponselnya.

Kebetulan mobil yang digunakan detikINET adalah jenis Toyota Innova. Bukan mobil mewah seperti Toyota Alphard dan Mercedes-benz. Hal ini sekaligus menegaskan jika layanan Uber tak melulu menyediakan mobil mewah.

Di dalam kendaraan tidak ada yang aneh, kecuali di samping sopir terdapat iPhone 4S yang ditempelkan menggunakan car holder dan dicolok kabel charger agar tidak mati.

"Saya menerima orderan, lokasi tujuan dan arah lokasi penjemputan. Kadang sih penumpang juga mengirimkan SMS alamatnya," kata Abid, pengemudi Taksi Uber yang mengantarkan detikINET.



Selama perjalanan, penumpang dapat memantau perjalanannya melalui aplikasi Uber dan estimasi perjalanan ke lokasi tujuan. Di sela-sela perjalanan, penumpang pun dapat mengirimkan lokasi terbarunya ke jejaring sosial atau SMS.

Ini harus diakui kelebihan dari Uber yang dapat memantau secara gamblang ke mana arah mobil dibawa.

Lebih jauh, Abid menceritakan bahwa dirinya mendapat informasi mengenai pengemudi taksi Uber dari kawannya. Awalnya dia mengira akan bekerja sebagai pengemudi mobil rental.

"Ternyata tidak, saya sehari sebelum nyetir di-training dulu di Pacifik Place. Tapi, itu lebih bagaimana menggunakan aplikasi ini," tuturnya.

Pria asal Sukabumi ini mengaku, semua kebutuhan, seperti peta, GPS, hingga argo berjalan menggunakan iPhone yang terpasang di tengah kendaraan. Penggunaannya pun mudah dan tak perlu repot. Persis seperti di taksi.

Dari user interface, Uber memang sangat mudah digunakan Dan tak terlalu ribet. Jadi kendala memang memasang pick up location yang membutuhkan waktu agak lama.

Soal argo, secara fair Uber sudah memberi tahunya di awal. Jadi seperti taksi, ada minimum fare sebesar Rp 30 ribu, dengan komposisi Rp 500 per menit dan Rp 2.850 per kilometer.

Seperti yang dijajal detikINET dari Warung Buncit ke kebun binatang Ragunan lalu kembali ke Warung Buncit hanya menghabiskan Rp 49 ribuan. Karena memang kondisinya sedang lancar, bila tersendat jumlahnya mungkin bisa lebih dari itu.

Setelah sampai tujuan, pengemudi akan mematikan 'argo' di iPhone dan terpampang jumlah yang harus dibayarkan dan harus menggunakan kartu kredit.

"Mas juga bisa memilih rating dengan bintang dari satu hingga lima apakah saya menjengkelkan atau tidak," jelas Abid.

Sejauh ini, Uber merupakan aplikasi yang mudah digunakan dengan antarmuka dan penggunaan yang mudah. Soal kenyamanan, mobil Uber menampilkan informasi secara detil sebelum penjemputan.

Perlu diingat, karena konsepnya seperti jejaring sosial, pengguna bisa saling mengirimkan lokasi antar sesama teman atau bahkan berbagi pembayaran.

Singkatnya, menggunakan layanan mobil rental yang bergaya ala taksi Uber ini memang mudah dan nyaman. Namun ada beberapa hal yang perlu dikonfirmasi. Pertama, tak semua mobil yang digunakan masuk kategori mewah, contohnya seperti yang digunakan detikINET.

Kedua, mobil yang menjemput tak bisa langsung datang, jadi harus sabar-sabar. Sebab armada masih terbatas dan tergantung kondisi lalu lintas.

Ketiga, tak ada perbedaan berarti dari interior mobil yang digunakan. Tetapi iPhone yang terpasang car holder membuatnya jadi pembeda.

Keempat, perjalanan kita bisa dipantau lewat GPS dan pastinya pembayarannya harus via kartu kredit alias tak bisa cash.

(tyo/ash)







Hide Ads