Seleksi Menteri merupakan program besutan Detikcom untuk menyuarakan aspirasi tentang figur yang layak menjadi menteri melalui situs www.seleksimenteri.com. Melalui program ini kami mencoba menyeleksi figur-figur yang layak duduk di kabinet, dan memberikan usulan lembaga-lembaga kementerian yang perlu ada.
Menurut Onno, sosok menteri idamannya sebenarnya sederhana, yang penting mau kerja bukan cuma ngomong doang. Konsekuensi mau kerja adalah sosok tersebut harus tahu segala permasalahan di kementerian yang bakal dipimpinnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentunya masukan dari masyarakat sangat diharapkan agar nantinya terwujud kabinet yang efektif dan profesional. Figur-figur yang nantinya memimpin lembaga kementerian haruslah sosok yang kredibel, berintegritas, profesional, tidak memiliki beban masa lalu dan pro pemberantasan korupsi.
Proses Seleksi Menteri dilakukan secara objektif dengan melibatkan 3 unsur: tim pakar, redaksi dan masyarakat. Tim pakar terdiri dari mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra M Hamzah (Ketua), pakar hukum tata negara Refly Harun, ekonom Fauzi Ichsan, pakar komunikasi Aqua Dwipayana, serta ahli teknologi informasi Onno W Purbo.
Pada kolom Home, pembaca dapat menuliskan usulan tokoh beserta alasannya. Tentunya nama yang diusulkan selain nama-nama yang sudah kami tampilkan.
Usulan yang telah disetujui nantinya akan masuk ke kolom calon menteri. Dalam kolom itu pun sudah ada nama-nama yang diusulkan bersama dari Tim Pakar dan Kelompok Kerja Redaksi detikcom.
Pembaca dapat memberikan informasi mengenai nama-nama yang sudah ada dengan mengklik foto figur tersebut. Pembaca juga dapat melihat daftar nama Tim Pakar dan Kelompok Kerja Redaksi di kolom Tim Pakar.
Dalam program ini masyarakat bisa memberikan usulan nama-nama calon menteri beserta alasannya, informasi dan data terkait rekam jejaknya, dan mengikuti polling. Informasi-informasi dari masyarakat akan diriset oleh tim redaksi untuk menjadi bahan pertimbangan tim pakar.
Hasil proses Seleksi Menteri kami harapkan akan menjadi referensi bagi presiden dan wakil presiden terpilih.
Mari bersama-sama kita mewujudkan Indonesia yang lebih baik melalui Seleksi Menteri!
(ash/ash)