Dikutip dari News Softpedia, Kamis (17/7/2014), aturan baru tersebut diumumkan Google pekan ini. Google tentu saja berharap kelonggaran yang diberikan bisa menggaet lebih banyak pengguna baru.
"Hari ini, kami mengambil langkah baru. Tidak ada lagi pembatasan mengenai nama apa yang akan Anda gunakan," demikian disampaikan Google.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak awal, seperti disebutkan Chairman Google Eric Schmidt, Google+ memang ingin membuat situsnya sebagai layanan pengenal identitas. "Maka pada dasarnya, ini bergantung pada orang-orang yang menggunakan nama asli mereka," kata Schmidt kala itu.
Menafsirkan komentar Schmidt, seorang analis mengatakan bahwa eksekutif Google tersebut menilai internet akan lebih baik jika kita mengetahui seseorang sebagai sosok sebenarnya ketimbang profil palsu.
(rns/rns)