Transaksi jual-beli di ranah online memang menyenangkan, namun ancaman penipuan masih jadi momok menakutkan. Memang beberapa website telah memberikan status khusus bagi penjual yang terdaftar, namun nyatanya hal tersebut belum menjadi jaminan.
Status verified member ataupun donatur biasanya mencerminkan penjual yang telah terdaftar dalam sebuah website jual-beli. Biasanya status tersebut jadi patokan bagi calon pembeli yang khawatir terhadap penipuan akan barang yang dibelinya.
Sebagian besar penjual yang memiliki status tersebut memang banyak yang terpercaya atau bahkan kerap disematkan predikat ‘recommended seller’, tapi ternyata tak sedikit juga yang justru memanfaatkannya untuk melakukan penipuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anto mengatakan awalnya dirinya memang berniat melakukan transfer pembayaran tanpa curiga karena embel-embel penjual terverifikasi yang dimiliki penjual tersebut.
Namun karena jumlahnya yang tak sedikit dan masih ada sedikit rasa khawatir, akhirnya ia memutuskan untuk mendatangi penjualnya langsung yang merupakan sebuah toko di salah satu pusat komputer di Jakarta.
Kecurigaannya terbukti saat toko yang dimaksud tak merasa mengiklankan produk apapun di website jual-beli. Lebih parahnya lagi, toko tersebut juga tak merasa memiliki akun pada website tersebut, apalagi sebagai penjual terverifikasi. Jadilah Anto terhindar dari ancaman penipuan.
“Untungnya saya memutuskan untuk mendatanginya saja, kalau memilih transfer mungkin saya sudah tertipu. Status penjual terverifikasi ternyata belum menjadi jaminan, padahal itu kan patokan paling gampang untuk terhindar dari penipuan,” ujarnya kepada detikINET.
Kasus ini hanyalah segelintir kasus dari ancaman penipuan yang menghantui transaksi jual-beli online. Calon pembeli memang diharuskan lebih cermat dalam menentukan penjualnya.
Cara paling mudah menghindari penipuan adalah transaksi dengan cara cash on delivery (COD) atau menggunakan layanan rekening bersama yang telah terbukti reputasinya.
Namun bukan berarti transaksi dengan cara transfer diharamkan, selama penjualnya punya reputasi yang baik, transaksi dengan cara tersebut seharusnya aman-aman saja.
Punya pengalaman menarik -- kisah suka atau duka -- saat belanja online? Yuk, bagi-bagi cerita ke detikINET (email: redaksi@detikinet.com).
(yud/ash)










































