Berita baru menyertai Alibaba sebelum rencana mereka melakukan listing di Bursa Efek di Amerika Serikat. Salah satunya adalah membeli 50% dari kepemilikan klub sepakbola China Super League, Guangzhou Evergrande.
Bila menanamkan uang di klub sepakbola dengan fans yang banyak sebagai bagian dari kampanye marketing, mungkin dianggap biasa. Tapi membeli kepemilikannya langsung, tentu saja ada yang tidak biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu buat apa raksasa e-commerce membeli klub sepakbola?
"Saya justru tidak paham tentang (bisnis) sepak bola. Tapi saya pikir, itu tidak menghalangi saya untuk memahaminya. Saya dulu juga tidak paham ritel, e-commerce dan internet. Tapi saya melakukannya dan tidak menghalanginya," tegas Ma.
Beberapa pihak menyebut kedatangan Alibaba dari luar industri sepakbola dalam membeli klub Guangzhou sebagai langkah peralihan ke industri. Apalagi klub ini bukan klub biasa.
Sempat dilatih oleh Marcello Lippi, Guangzhou Evergrande mampu menjadi klub terbaik saat menjadi juara Asian Champhions League tahun lalu dan sejauh ini melaju dengan baik di kompetisi antar klub Asia tersebut.
Tak kalah menarik adalah saat Alibaba memborong 10% saham dari kantor pos Singapura dengan nilai USD 249 juta. Menjadi lucu karena situs online harus menghidupi layanan offline yang terancam mati karena internet.
Namun Alibaba punya pemikiran lain. Pembelian ini adalah bagian dari rencana mereka memperluas operasinya di kawasan Asia Pasifik. Bagi Alibaba, ini adalah salah satu wilayah yang tercepat dalam perkembangan di pasar e-commerce.
Dalam laporannya, kedua perusahaan juga akan membahas mendirikan bisnis logistik e-commerce internasional.
Menurut beberapa perkiraan, penjualan e-commerce di wilayah ini diperkirakan akan tumbuh menjadi lebih dari USD 1 triliun pada tahun 2020.
"Logistik e-commerce adalah enabler kunci untuk menangkap pertumbuhan e-commerce di Asia," kata Wolfgang Baier, Chief Executive SingPost
"Dengan kesempatan e-commerce yang luar biasa, dana dari investasi ini memberikan SingPost dengan fleksibilitas keuangan dan memungkinkan kita untuk secara signifikan meningkatkan bisnis logistik e-commerce kami dan membangun kemampuan baru untuk pertumbuhan di wilayah ini," tambahnya.
Ini adalah investasi besar kedua yang Alibaba dalam membuat jaringan bisnis logistik.
Pada Desember tahun lalu, mengumumkan investasi dalam manufaktur Haier Electronics USD 364 juta sebagai bagian dari kesepakatan antara dua perusahaan untuk membentuk perusahaan patungan logistik.
Bersambung...
(tyo/ash)