Hal itu dikemukan oleh Jonathan Koomey, yang baru saja menuliskan hasil risetnya mengenai pemakain sumber daya listrik untuk data center.
"Data center Google hanya menggunakan 0,01% dari total listik yang ada di seluruh dunia, dan kurang dari 1% pada 2010 silam," tulis Koomey, sebagaimana dikutip detikINET dari Data center knowledge, Selasa (2/8/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rancangan seperti ini membuat manajemen data lintas platform lebih cepat, hal ini sangat membantu mengingat Google memiliki banyak sekali layanan online. Selain itu Spanner juga mampu mengalokasikan data di tiap-tiap hardisk secara otomatis.
Β
"Infrastruktur Google lebih efisien dari in-house data center lainnnya. Ini berarti, tidak hanya membuat cloud computing lebih efiesien namun juga hemat listrik," tandas Koomey
(eno/fyk)