.webp)
AMD kembali menunjukkan dominasinya di pasar prosesor ritel. Data terbaru penjualan CPU terlaris di Amazon memperlihatkan prosesor AMD menguasai hampir seluruh daftar teratas, meninggalkan Intel jauh di belakang.
Saat ini, 14 prosesor terlaris di Amazon seluruhnya berasal dari AMD. Bahkan, dari 20 besar CPU terlaris, 19 di antaranya merupakan produk Tim Merah. Kondisi ini menegaskan bahwa dominasi AMD yang sudah terlihat sejak akhir 2024 tidak hanya bertahan, tetapi justru semakin kuat.
Prosesor terlaris di Amazon saat ini adalah Ryzen 7 9800X3D. CPU yang dikenal sebagai raja gaming tersebut dibanderol sekitar USD 469, hanya sedikit di atas harga resmi yang direkomendasikan. Popularitasnya tidak lepas dari performa gaming tinggi berkat teknologi 3D V-Cache generasi terbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di posisi atas lainnya, Ryzen 7 7800X3D masih menunjukkan daya tarik yang kuat. Prosesor berbasis Zen 4 itu menempati posisi ketiga CPU terlaris dan tetap diminati karena efisiensi daya serta performa gaming yang kompetitif, meski bukan produk terbaru.
Menariknya, daftar 20 besar Amazon tidak hanya diisi CPU generasi baru. Prosesor AMD dari arsitektur Zen 5, Zen 4, Zen 3, hingga Zen 2 masih laris manis. Bahkan Ryzen 5 3600 yang sudah cukup berumur masih bertengger di posisi tujuh besar, menandakan daya tarik platform AMD lintas generasi.
Sementara itu, Intel hanya menyisakan satu wakil di daftar 20 besar, yakni Core i9-14900K. Minimnya kehadiran Intel dinilai tidak mengejutkan, mengingat prosesor generasi terbaru mereka kurang mendapat respons positif, terutama di sektor gaming, jika dibandingkan dengan pendahulunya.
Dominasi AMD juga terlihat di luar Amazon. Dalam survei Steam terbaru, pangsa pengguna prosesor AMD mencapai 42,6 persen, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Jika tren ini berlanjut, AMD berpeluang menyalip Intel sebagai pemimpin pasar CPU untuk pertama kalinya.
Di pasar Eropa, khususnya Jerman, AMD juga unggul telak. Salah satu retailer besar mencatat penjualan CPU AMD jauh melampaui Intel, baik dari sisi unit maupun pendapatan. Kondisi ini diperkuat oleh tingginya minat terhadap prosesor AM4 lawas, seiring mahalnya harga memori DDR5, yang membuat banyak gamer memilih solusi lebih ekonomis, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (23/12/2025).
(asj/fay)
