Honor 400 Lite datang membawa pendekatan baru terhadap smartphone kelas menengah yang kini semakin mengandalkan kecerdasan buatan. Bukan sekadar menambahkan fitur AI sebagai pemanis, Honor menanamkannya langsung ke fungsi inti perangkat, mulai dari kamera, produktivitas, hingga pengalaman UI. Hasilnya, ponsel ini terasa lebih cerdas dalam penggunaan sehari-hari dibanding kompetitor di harga yang sama.
Salah satu fitur yang langsung terasa manfaatnya adalah Magic Portal. Fitur ini memanfaatkan AI untuk memahami konteks dari apa yang ada di layar. Ketika pengguna melingkari gambar sebuah buku atau produk, Magic Portal langsung menampilkan aplikasi e-commerce terkait.
Begitu pula ketika menyorot lokasi, film, atau objek tertentu, sistem otomatis menavigasikan pengguna ke aplikasi yang paling relevan tanpa perlu pencarian manual. Cara kerja ini membuat interaksi terasa lebih cepat dan intuitif, terutama bagi pengguna yang sering berpindah-pindah aplikasi untuk mencari informasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Magic Capsule juga memberi pengalaman baru saat berinteraksi dengan notifikasi. Alih-alih membuka aplikasi penuh, pengguna bisa mengetuk notifikasi di bagian atas layar untuk menampilkan detail tambahan secara instan. Fitur ini membantu ketika sedang multitasking, misalnya mengecek timer, mengubah lagu, atau melihat update aplikasi tanpa perlu meninggalkan aktivitas utama.
Kecerdasan buatan di Honor 400 Lite juga hadir lewat AI Translation. Dengan dukungan dua mode -- Conversation dan Face-to-Face -- fitur ini memungkinkan percakapan lintas bahasa berjalan lebih natural. Mode Conversation cocok untuk pengguna yang duduk bersebelahan, sementara Face-to-Face memudahkan interaksi ketika dua orang berhadapan. Pada skenario perjalanan atau komunikasi lintas budaya, fungsi ini terasa cukup signifikan.
Pengalaman AI di perangkat ini dilengkapi dengan hadirnya Google Gemini bawaan. Layanan ini membantu berbagai kebutuhan produktivitas, mulai dari menulis email, merangkum materi, hingga memberikan jawaban konteks-aware berdasarkan tampilan layar. Integrasi dengan Maps, YouTube, dan layanan Google lainnya membuatnya makin relevan untuk pengguna yang ingin ponsel bekerja secara proaktif.
Semua fitur AI ini kemudian ditopang MagicOS 9.0 berbasis Android 15, yang tampil ringan dan mudah digunakan. Sentuhan-sentuhan AI yang dihadirkan bukan hanya gimmick, tetapi benar-benar mempersingkat banyak langkah yang sebelumnya terasa merepotkan. Dengan berbagai kemampuan tersebut, Honor 400 Lite menjelma menjadi ponsel paling praktis di kelasnya untuk pengguna yang ingin smartphone bekerja lebih cerdas, bukan sekadar lebih cepat.
(asj/asj)











































