Sony dan AMD tengah mengembangkan teknologi GPU generasi berikutnya yang akan menjadi fondasi bagi perangkat masa depan seperti PlayStation 6 (PS6).
Kolaborasi ini diungkap langsung oleh Mark Cerny, arsitek utama PS5 dan PS5 Pro, bersama Jack Huynh, SVP dan GM AMD Computing & Graphics Group, dalam sebuah video berdurasi sembilan menit di kanal YouTube AMD. Keduanya menjelaskan secara rinci bagaimana teknologi grafis baru ini akan mengubah cara GPU memproses visual di game modern.
Meski masih berada di tahap awal pengembangan, Sony dan AMD menegaskan bahwa fondasi GPU masa depan sudah mulai terbentuk, dengan fokus pada efisiensi, realisme visual, dan kemampuan AI-assisted rendering.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Radiance Cores, Otak Baru Grafis PlayStation
Salah satu inovasi utama yang akan menjadi tulang punggung GPU generasi baru adalah Radiance Cores, unit pemrosesan khusus yang didedikasikan untuk ray tracing dan path tracing -- dua teknologi grafis yang menghasilkan pencahayaan dan bayangan realistis di game modern.
Jika sebelumnya efek tersebut membebani kinerja GPU, Radiance Cores memungkinkan sistem memprosesnya lebih cepat dan efisien, mirip seperti RT Cores milik Nvidia namun dengan desain yang dioptimalkan untuk konsol.
"Pendekatan lama dalam pemrosesan grafis sudah mencapai batasnya," ujar Cerny. "Karena itu, kami berkolaborasi dengan AMD untuk mengintegrasikan arsitektur RDNA generasi baru yang mampu mendorong visual lebih realistis tanpa mengorbankan efisiensi daya."
Dengan beban kerja ray tracing dipindahkan ke Radiance Cores, komponen lain seperti shader dan tekstur bisa bekerja lebih optimal. Hasilnya adalah peningkatan frame rate dan stabilitas visual, terutama dalam game dengan detail tinggi.
Radiance Cores tak bekerja sendirian. Teknologi ini akan berpadu dengan sistem AI upscaling terbaru AMD, FSR Redstone, yang memanfaatkan Neural Radiance Caching untuk menghasilkan gambar lebih tajam dan realistis.
Langkah ini sejalan dengan tren industri game yang makin mengandalkan machine learning untuk meningkatkan kualitas grafis tanpa menambah beban berat pada GPU.
Di sisi lain, Sony juga memperkenalkan sistem kompresi baru bernama Universal Compression, penerus dari Delta Color Compression yang digunakan di PS5 dan PS5 Pro.
Kalau sebelumnya kompresi hanya diterapkan pada tekstur dan render targets, Universal Compression mampu mengompresi seluruh pipeline grafis.
"Dengan pendekatan baru ini, GPU bisa menghadirkan lebih banyak detail, frame rate lebih tinggi, dan efisiensi daya yang jauh lebih baik," kata Huynh, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, teknik kompresi ini akan membuka ruang bagi bandwidth GPU untuk bekerja maksimal tanpa meningkatkan konsumsi energi. Ini penting bagi performa tinggi sekaligus efisiensi di konsol masa depan.
Lebih Hemat Daya, Siap untuk Form Factor Baru
Menariknya, desain GPU yang lebih efisien ini bukan hanya relevan untuk PS6, tapi juga berpotensi diterapkan pada perangkat handheld PlayStation yang sempat dirumorkan sejak tahun lalu.
Sony sudah lebih dulu menyiapkan landasan lewat fitur Power Saver Mode di PS5, yang memungkinkan penyesuaian performa untuk efisiensi daya tanpa menurunkan pengalaman bermain.
Kolaborasi dengan AMD kini memperkuat arah pengembangan tersebut: GPU yang cerdas, hemat daya, dan tetap bertenaga, yang merupakan aspek penting untuk platform handheld.
Baca juga: Xbox Baru Bisa Dua Kali Lebih Mahal dari PS6 |
(asj/fay)