Samsung Galaxy S25 FE akan mendarat di Indonesia dengan chipset Exynos 2400, sama seperti yang dipakai Galaxy S24 dan Galaxy S24+. Samsung mengklaim chipset ini membawa sejumlah peningkatan, terutama dari segi performa AI.
Chipset yang dipakai Galaxy S25 FE sebenarnya merupakan upgrade minor, karena ponsel Fan Edition generasi sebelumnya menggunakan Exynos 2400e, yang merupakan versi underclocked dari Exynos 2400.
Meski begitu, Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia mengatakan peningkatan yang dibawa Exynos 2400 bisa memberikan performa lebih kencang dibandingkan Exyno 2400e.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Exynos 2400, secara performance keseluruhan dibandingkan dengan 2400e itu kurang lebih 10% lebih kencang. Processing terhadap AI-nya bahkan sampai dengan 15-20% lebih baik," kata Ilham dalam hands-on Galaxy S25 FE di Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Ilham menambahkan Samsung memilih menggunakan chipset Exynos 2400e di Galaxy S24 FE yang diluncurkan tahun lalu karena membutuhkan SoC yang fokus terhadap manajemen dan efisiensi daya.
![]() |
Sementara itu, Galaxy S25 FE menggunakan Exynos 2400 karena Samsung ingin fokus untuk meningkatkan pemrosesan Galaxy AI yang lebih kencang. Galaxy S25 FE sendiri sudah dilengkapi fitur Galaxy AI terbaru seperti Audio Eraser, Generative Edit, dan Instant Slo-Mo.
"Karena di S25 FE itu sudah One UI 8. Artinya, One UI 8 ini adalah One UI yang sangat fokus untuk integrasi Galaxy AI dan juga Gemini. Dua ini membutuhkan prosesor yang NPU atau Neural Processing Unit-nya itu mumpuni," jelas Ilham.
Exynos 2400 juga dipilih karena Samsung melihat pertimbangan pengguna Galaxy FE yang mencari perangkat dengan harga dan performa yang seimbang. Pengguna Galaxy FE series sendiri didominasi oleh anak muda pengikut tren yang lebih mengutamakan kamera dan baterai.
Hal itu juga tercermin dari fitur Galaxy AI yang paling populer di kalangan pengguna Galaxy FE. Ilham mengatakan kebiasaan pengguna Galaxy AI di Galaxy FE sama seperti di Galaxy Z Flip yang mengutamakan fitur kreativitas.
"Di FE itu mirip dengan apa yang punya di Flip. Galaxy AI yang paling sering dipakai adalah untuk kebutuhan Photo Assist dan Generative Edit. Nomor satunya selalu semua line-up Circle to Search itu sudah nomor satu lah," pungkas Ilham.
(vmp/vmp)