Petra Sihombing baru saja merilis album terbarunya, Senang Oke Sini Gak Apa-Apa, yang diproduksi secara independen dengan bantuan ekosistem Apple. Dari iPhone hingga MacBook Pro, musisi indie ini mengungkap bagaimana teknologi Apple membantunya menciptakan karya musik berkualitas tanpa studio besar. Apa rahasianya?
Petra Sihombing mengungkap ekosistem Apple menjadi tulang punggung produksi album barunya. Salah satu alat andalannya adalah Voice Notes di iPhone.
"Suka banget pakai Voice Notes. Kalau ada ide, langsung rekam. Bisa gitar dulu, terus vokal di atasnya," ujar Petra saat berbincang secara online.
Fitur dua layer di Voice Notes memungkinkan dia merekam ide lagu secara instan, kapan pun inspirasi datang. Tak hanya itu, fitur Airdrop jadi penyelamat untuk transfer data cepat dari iPhone ke MacBook Pro.
"Kalau nggak pakai Airdrop, kayaknya repot banget ngirim data," kata Petra.
Integrasi ini membuat workflow-nya lebih streamline, hemat waktu, dan bebas ribet. Ditambah lagi, MacBook Pro dengan chip M4 yang hemat energi memungkinkan Petra merekam dan mengedit musik di mana saja tanpa khawatir baterai cepat habis.
Logic Pro: Jantungan Produksi Musik
Untuk urusan produksi, Petra setia dengan Logic Pro, Digital Audio Workstation (DAW) andalan Apple. "Aku pakai Logic Pro sejak umur 18, dari versi 9," ungkapnya.
Familiaritas dengan Logic Pro membuatnya bisa bekerja cepat, tahu setiap shortcut di luar kepala. Salah satu fitur favoritnya Stamp Splitter, alat baru yang memungkinkan memisahkan elemen audio seperti drum, bass, dan gitar dari file MP3.
"Kadang kolaborator ngirim demo cuma MP3 doang. Pakai Stamp Splitter, langsung pisah cepet banget. Lifesaver banget!" cerita Petra.
Selain itu, stock plugins seperti RetroSynth dan equalizer bawaan Logic Pro jadi andalan karena sederhana namun powerful. "Aku nggak suka yang ribet. Plugins Logic udah oke, aku hafal bunyinya," tambahnya.
Simak Video "Video Mimpi Petra Sihombing Bikin Kebun Sendiri di Rumah"
(afr/fay)