Pakai Latar Gereja, Sony Harus Minta Maaf
Senin, 11 Jun 2007 10:48 WIB

London - Gereja Inggris, pada Minggu (10/6/2007) kemarin, menuntut Sony untuk meminta maaf dan menyumbangkan dana untuk gereja. Pasalnya Sony mempertunjukkan bangunan gereja katedral Inggris pada sebuah video game kekerasan bertajuk "Resistance: Fall of Men" untuk Playstation 3.Game yang telah terjual lebih dari sejuta kopi itu mempertunjukkan pertempuran berdarah yang mengakibatkan ratusan orang terbunuh. Situsnya sendiri menginformasikan bahwa "Resistance:Fall of Man" mengambil setting pada abad ke-20 tepatnya tahun 1951. Berbeda dari kenyataan, cerita rekaan dalam game itu mengisahkan bahwa perang dunia ke-2 tidak pernah terjadi. Namun, manusia diserang makhluk brutal bernama Chimera.Perwakilan resmi gereja menuduh Sony telah menggunakan interior bersejarah di gereja Katedral Manchester, sebagai salah satu latar belakang dalam bagian game baru itu, tanpa permisi.David Marshall, juru bicara gereja mengatakan bahwa gereja telah menerima banyak e-mail yang mendukung sikap mereka. Ia menambahkan bahwa sebuah pertemuan akan diadakan untuk mendiskusikan tindakan lebih lanjut melawan Sony.Pada pertemuan itu, mereka akan menulis surat pada Sony berisi empat tuntutan. Tuntutan itu termasuk permintaan maaf dan sumbangan yang pantas dari keuntungan game yang diraup Sony, karena Sony tidak membayar biaya komersial dalam penggunaan katedral. Dua permintaan lain adalah penarikan seluruh game itu atau memodifikasi bagian game dengan latar belakang interior katedral."Sukar dipercaya sebuah perusahaan global membangun ulang salah satu katedral terbesar kita dalam game yang realistis dan mempersilakan orang-orang berperang menggunakan pistol (dalam game itu)," keluh Nigel McCulloch, Bishop Manchester pada BBC News, seperti dikutip detikINET dari AFP, Senin (11/6/2007).Dalam sebuah pernyataan yang ditayangkan BBC, Sony Computer Entertainment Eropa menanggapi bahwa mereka memperhatikan perkataan sang Bishop dan akan menindaklanjutinya dengan sangat serius. Sony menambahkan bahwa mereka percaya sudah mengantongi izin yang diperlukan untuk membuat game itu. Namun mereka akan menghubungi otoritas katedral untuk memberi pengertian. Sony juga menandaskan bahwa game science fiction itu lebih tentang makhluk ruang angkasa daripada manusia.
(dwn/dwn)