.webp)
Kabar mengejutkan datang dari pasar handphone (HP) Indonesia. Lembaga riset IDC baru saja merilis laporan terbarunya, dan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, takhta raja smartphone di Indonesia berpindah tangan.
Berdasarkan laporan IDC untuk kuartal keempat 2024, posisi puncak kini diduduki oleh Transsion, perusahaan yang mungkin belum terlalu familiar di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia. Transsion, yang menaungi merek-merek seperti Itel, Tecno, dan Infinix, berhasil menggeser dominasi merek-merek raksasa seperti Samsung dan Xiaomi.
Keberhasilan Transsion tidak lepas dari strategi mereka yang fokus pada segmen pasar entry-level dan mid-range. Merek-merek di bawah naungan Transsion menawarkan smartphone dengan fitur-fitur menarik namun dengan harga yang sangat terjangkau, sehingga sangat diminati oleh konsumen Indonesia yang sensitif terhadap harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Transsion juga gencar melakukan inovasi dan adaptasi dengan selera pasar Indonesia. Mereka menghadirkan fitur-fitur yang relevan dengan kebutuhan konsumen lokal, seperti kamera dengan kualitas yang baik, baterai berkapasitas besar, dan dukungan jaringan 4G serta 5G.
Semua strategi tersebut sukses bikin Transsion memimpin di segmen low-end (dibawah Rp 1,6 juta). Angka pertumbuhannya pun paling naik drastis dibandingkan brand lain. Namun mereka belum berhasil mengeser Oppo yang menguasai kelas menengah di rentang harga Rp 3-7 juta.
 |
IDC turut mencatat, belum dijualnya iPhone 16 berdampak pada penurunan pasar flagship dan premium. Terjadi penurunan 9,2% di segmen ini.
Untuk pasar 5G terjadi peningkatan signifikan menjadi 25,8& dari 2024, sebelumnya 17,1 di 2023. Peningkatan ini terutama didorong oleh rilis model baru dan penawaran 5G yang semakin terjangkau pada tahun 2024. IDC menyebut Samsung sebagai pemimpin di pasar HP 5G di Tanah Air.
Untuk pasar HP di Indonesia secara keseluruhan mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 15,5 % dari 2023 dengan pengapalan hampir 40 juta unit. Kendati begitu konsumen masih was-was soal ketidakpastian politik dan ekonomi.
"Meskipun pasar menunjukkan pemulihan di tahun 2024 setelah bertahun-tahun mengalami penurunan, namun belum sepenuhnya aman. Konsumen masih merasa khawatir di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global. Pertumbuhan terus didorong oleh faktor suplai, sementara permintaan umumnya masih lesu. Pertumbuhan diperkirakan berada di satu digit rendah untuk tahun 2025," kata Vanessa Aurelia, analis riset IDC Indonesia.
Berikut daftar lima penguasa pasar HP di Indonesia sepanjang Q4 2024:
 Laporan IDC Q4 2024 Foto: IDC |
(afr/afr)
