
Catatan dari Seoul
Saat Komputer Berbaju Hitam
Sabtu, 27 Jan 2007 13:38 WIB

Jakarta - Hewlett-Packard, perusahaan personal computer asal Amerika Serikat, mengumumkan jajaran industrial design untuk 2007. Temanya adalah hitam, bukan hitamnya mobil tapi hitamnya pakaian. Beberapa waktu belakangan desain komputer banyak diidentikkan dengan mobil mewah. Sebut saja mobil seperti Lamborghini atau Ferarri yang lahir kembali sebagai notebook dari produsen komputer tertentu. Julie McDonald sudah bosan dengan analogi komputer dan mobil mewah seperti itu. Untungnya, sebagai eksekutif di Hewlett-Packard (HP) yang mengepalai divisi product marketing untuk Industrial Design, Julie tak perlu memendam kekesalannya. "Saat para desainer bertanya, jadi akan seperti apa komputer kita, apakah seperti Lexus (salah satu tipe mobil-red), saya menjawab: Tidak! Saya ingin komputer yang seperti baju hitam yang cocok untuk segala keadaan" ujar Julie dalam acara 'Personal Like Nothing Before' yang digelar HP di Seoul, Korea Selatan, 24-25 Januari 2007. Pendapat Julie ada benarnya. Pakaian hitam mungkin adalah satu hal yang bisa diterima dalam banyak suasana, mulai dari pesta hingga rapat bisnis. Pakaian hitam punya cukup 'pernyataan' dalam hal fashion, tapi juga cukup elegan untuk dipakai sehari-hari. Dalam sesi bertajuk 'The Computer Wears Prada', plesetan dari novel/film 'The Devil Wears Prada', Julie menuturkan rancangan komputer (Industrial Design) HP untuk 2007. Semuanya didominasi warna hitam. Julie mengatakan HP yakin rancangan tersebut akan segera menjadi standar bagi komputer perkantoran di seluruh dunia. Dan pada 2008, lanjutnya, jajaran printer dari HP juga akan memiliki penampilan yang sama.Dari Mata"Dua hal utama yang paling terasa bagi pengguna komputer adalah layar dan keyboard. Casing biasanya justru tidak diletakkan di atas meja," ujar Julie memaparkan hasil riset HP. Berdasarkan hal tersebut, HP kemudian melakukan beberapa perubahan desain yang memanjakan mata. Misalnya, setiap layar LCD HP kini dirancang agar pada sisi-sisinya bisa dipasang sebuah pernak-pernik bernama Easy-Clip. Pernak-pernik itu memungkinkan pengguna komputer untuk memasang webcam, catatan penting, foto, hingga vas bunga. Papan ketik, alias keyboard, untuk seri Pavillion dari HP kini memiliki tombol yang low-profile, sama seperti pada notebook. Perangkat itu juga bisa dipasangkan/disimpan pada bagian bawah monitor. Hal yang serupa juga diterapkan HP untuk seri Compaq Presario terbaru. Namun ada satu hal yang membedakan dari seri HP Pavillion dengan Compaq Presario. "Kami melihat ada dua kubu pengguna komputer. Mereka yang menyukai komputer yang halus rapih dan mereka yang senang melihat semua port dan jack terbuka," tutur Julie. Untuk golongan pertama, Julie menyarankan seri HP Pavillion, sedangkan untuk yang kedua dapat memilih Compaq Presario. Jika upaya HP lewat industrial design ini berhasil, bisa jadi hitam akan kembali menjadi warna yang trendi. Bukankah Apple, yang membuat populer putih sebagai warna 'hi-tech' lewat iPod-nya, juga telah menghadirkan iPod Nano yang berbalut warna hitam? Keterangan Foto: (dari atas ke bawah) Julie McDonald memaparkan rancangan keyboard Hewlett-Packard; HP Pavillion warna hitam, HP Easy Clip untuk meletakkan bunga pada monitor. Fotografer: wsh/inet.Liputan ke Seoul, Korea Selatan, pada 23-26 Januari 2007 didukung oleh:
(wsh/wsh)
