.webp)
Lanskap dan perilaku travelling berubah dan berkembang pesat salah satunya didukung oleh kehadiran smartphone dengan berbagai fiturnya yang makin canggih. Travelling, kini tak sekadar jalan-jalan.
"Selama pandemi kan semua orang kayak dikurung. Setelah open, orang-orang mulai ramai bepergian lagi, dan banyak orang mengajukan visa untuk kunjungan singkat. Aku melihat sekarang itu trend-nya banyak yang travel for concert. Jadi ngejar konser udah nggak cuma ke GBK, Istora, ICE BSD lagi tapi juga ke negara lain," kata traveller dan kreator konten Marischka Prudence di workshop Galaxy S24 Series di Sthala Hotel, Ubud, Bali, Senin (4/2).
Prue, demikian ia akrab disapa, menyebut konser Coldplay dan Taylor Swift sebagai contoh fenomena dan tren ini. Menurutnya, bepergian ke negara lain untuk menonton konser kini menjadi bagian dari gaya hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang jadi lifestyle, kebutuhan juga kali ya dan memang social media bikin orang ke-trigger sih nonton konser. Mungkin yang tadinya nggak terlalu suka, ikut seru lihat temannya nonton konser. Kayak (konser) Taylor Swift, jadi bikin semakin bersemangat untuk melakukan perjalanan sekalian nonton konser, dan bikin konten pastinya," jelasnya.
Bepergian dan membuat konten, menurut Prue sejalan dengan media sosial. Orang-orang kini menjadi semakin ekspresif dan tak sungkan membagikan pengalaman mereka.
"Dulu foto-foto Instagram orangnya keliatan kecil. Malu-malu nunjukin muka. Sekarang sejalan dengan social media, aku melihatnya semua orang bisa sharing apapun. Orang banyak ngambil konten, sambil cerita, sambil ngobrol. Itu sudah sangat-sangat normal orang melakukannya. Dulu kalau foto-foto, masih suka ada yang ngeliatin. Sekarang nggak peduli, jadi bener-bener travel for content," kata Prue.
 Marischka Prudence menceritakan pengalamannya menggunakan Galaxy S24 series. Foto: Rachmatunnisa/Detikcom |
Makin Canggih Makin Mudah
Perkembangan travel for content, menurut Pru juga terbantu oleh perkembangan teknologi. Jika dulu orang-orang harus membawa kamera SLR beserta lensanya ketika mengabadikan perjalanan, kini teknologi menyederhanakannya sehingga siapapun bisa membuat konten.
Pemilik akun Instagram @marischkaprue ini sangat mengikuti perkembangan smartphone untuk menunjang aktivitas travelling. Dia bahkan pengguna seri Samsung Galaxy sejak Galaxy S9 yang dirilis tahun 2018.
"Saya pakai dari zaman (Galaxy S9) itu, bentuknya masih lebih kecil, (fungsinya) udah lebih dari cukup. Tapi selama ini saya suka environment-nya dan perkembangan teknologinya, semakin lama semakin canggih dan semakin memudahkan," paparnya.
Beberapa hal yang disukainya di Galaxy S24 Ultra antara lain kamera 200MP dengan AI enhancement, Galaxy AI, S-Pen yang menurutnya sangat berguna, baterai awet meski dipakai seharian penuh, desain smartphone yang sleek, bisa membuat filter foto kreasi sendiri, dan mode portrait baik untuk foto maupun video.
"Epic sih. Karena sangat memudahkan. Aku kan start dari bikin konten pakai mirrorless, SLR, harus ganti-ganti lensa. Jadi semakin lama semakin merasa emang convenience banget sama kecanggihan teknologi ini. Hal-hal yang dulu sulit banget, misalnya backlight, dulu harus bikinnya raw mesti diedit lagi untuk naikin color grading dan lain-lain, sekarang sudah jadi," tutupnya.
(rns/fay)
