Apple Vision Pro termasuk salah satu perangkat paling mahal yang dijual Apple dengan harga mulai dari USD 3.499 atau sekitar Rp 54 jutaan. Biaya komponen perangkat ini juga tak kalah mahalnya.
Firma riset Omdia belum lama ini merilis estimasi biaya komponen atau 'bill of materials' headset Vision Pro yang totalnya mencapai USD 1.542 atau sekitar Rp 24 jutaan.
Komponen paling mahal di Vision Pro adalah sepasang display micro-OLED berukuran 1,25 inch. Ini adalah display yang dipasang di bagian dalam headset, satu untuk masing-masing mata.
Menurut estimasi Omdia, Apple membayar USD 228 untuk display tersebut dari Sony, yang artinya biaya untuk sepasang display di satu unit Vision Pro sebesar USD 456. Apple menggunakan display micro-OLED karena pixel-nya yang jauh lebih padat dibandingkan display OLED di iPhone.
Selain itu, Apple juga memasang display eksternal di Vision Pro dengan biaya USD 70 untuk mendukung fitur EyeSight. Omdia memperkirakan fitur display Vision Pro menyumbang sekitar 35% dari total biaya komponen.
Komponen dengan biaya paling mahal kedua adalah chip. Vision Pro dilengkapi dengan chip M2 dan R1, yang total biayanya sebesar USD 240, atau sekitar 15% dari total biaya komponen, seperti dikutip dari ArsTechnica, Selasa (27/2/2024).
Prosesor Apple R1 merupakan chip yang dirancang khusus untuk perangkat mixed reality seperti Vision Pro. Apple mengatakan chip R1 berguna untuk memproses input dari kamera, sensor, dan mikrofon, yang bisa menampilkan gambar ke display dalam waktu 12 milidetik.
Walau biaya komponennya hampir setengah dari harga jual, bukan berarti Apple mendapatkan untung sebesar USD 1.957 dari masing-masing Vision Pro yang dijual dengan harga USD 3.499.
Bill of materials hanya menghitung biaya komponen hardware, dan tidak termasuk biaya produksi, perakitan, distribusi, marketing, serta riset dan pengembangan. Tidak diketahui berapa keuntungan yang diambil Apple dari masing-masing Vision Pro yang terjual.
Simak Video "Video: Apple Bakal Bangun Pabrik di Batam Tahun Ini!"
(vmp/fay)