Saham Apple tergelincir 4%, setelah Barclays menurunkan peringkat sahamnya menjadi underweight. Ada apa gerangan dengan Apple? Rupanya ini terkait dengan performa penjualan iPhone.
Analis Barclays, Tim Long, menulis dalam catatan kepada para kliennya bahwa penjualan iPhone 15 tengah dianggap lesu saat ini, khususnya di China. Tak hanya iPhone, menurut Long, penjualan gadget Apple lain pun terindikasi melemah.
"Kami masih menemukan kelemahan pada volume (penjualan) iPhone, serta kurangnya pemulihan (penjualan) di Mac, iPad, dan perangkat yang dapat dikenakan," tulis Long.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga memperkirakan bahwa peluncuran iPhone 16 menjelang akhir tahun ini tidak akan banyak mendongkrak penjualan. Itu karena kemungkinan nanti tidak ada fitur terobosan besar yang dihadirkan Apple di iPhone 16.
Seperti dikutip detikINET dari CNBC, Jumat (5/1/2024) analis dan investor memang telah mencatat kelemahan spesifik dalam penjualan iPhone di China sejak bulan Oktober tahun silam. Ini cukup runyam lantaran China adalah pasar terbesar bagi Apple saat ini.
Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa pemerintah China telah mengeluarkan panduan informal yang melarang para pegawai negeri menggunakan iPhone yang dipandang akan merugikan Apple.
Tetapi pemerintah China sudah membantah bahwa mereka mengeluarkan pedoman tersebut. Di sisi lain, Huawei terindikasi bangkit di China dan berpotensi mengancam posisi Apple. Ponsel keluaran mereka belakangan laku keras di kandangnya.
Long memperkirakan bahwa bisnis jasa Apple yang menguntungkan juga akan mengalami perlambatan pertumbuhan, sebagian karena pengawasan lebih ketat dari otoritas. Barclays tidak yakin bahwa pertumbuhan di bisnis ini dapat diandalkan dalam jangka panjang.
(fyk/fay)