Selain memasarkan perangkat elektronik rumah tangga, Sharp juga ikut terjun ke pasar smartphone Indonesia dengan peluncuran beberapa HP andalan produsen yang didirikan di Jepang itu. Mereka pun merasa percaya diri dengan peluang untuk menembus ketatnya persaingan.
Andry Adi Utomo selaku National Sales Senior General Manager Sharp Indonesia menyebut pasar HP merupakan pasar yang menarik. "Pasar HP itu menarik, kan mau ada smart house, semua sudah smart house, semua udah smart AI. Kalau tidak punya HP, itu masalah," katanya di sela Sharp Tech Day di Tokyo, Jepang.
Beberapa produk HP pun telah diluncurkan baru-baru ini oleh Sharp ke pasar Indonesia. Sebut saja Sharp Aquos R7S, HP papan atas di mana kameranya dibuat bekerja sama dengan Leica. HP flagship ini dijual seharga RP 15,999 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian ada juga Aquos V7 Plus, HP kelas entry level yang dilengkapi kamera 50MP Triple AI Camera, layar 6,75 inch, baterai 5.010 mAh dan fast charging 18W. Tersedia dalam dua varian, 4GB/128GB dengan harga Rp 2,5 juta dan varian 6GB/256GB dengan harga Rp 3 juta.
"HP Sharp saya paksa masuk indonesia. Saya bilang tidak rugi, kita investasi terus, kita nomor satu di jepang loh," cetus Adi mengenai kiprah HP Sharp di Jepang.
Awalnya, Sharp tidak membawa HP ala Jepang ke Indonesia karena di Negeri Sakura menyasar pasar A dan B, sementara konsumen di Indonesia masih banyak yang memilih HP dengan banderol terjangkau.
"Kita (pernah) masuk yang murah kemarin, tapi nggak jalan, karena ada merek yang lebih murah lagi. Gapapa, kita develop pasar sendiri, cari jalan sendiri," imbuhnya.
Maka saat ini, Sharp langsung memasukkan HP papan atas dan juga ada pilihan harga yang lebih murah. "Pasar ABC sekarang kita sudah masukin, yang A yang pake Leica harga 16 juta lebih, tapi kita juga masukin (yang harga) sejuta. Yang B ada juga, harganya 3 sampai 4 juta," pungkasnya.
(fyk/afr)