iPhone adalah smartphone yang termasuk idaman di China. Bahkan negara China, termasuk Hong Kong dan Taiwan, adalah pasar Apple terbesar ketiga. Area itu menyumbang 18% dari total pendapatan. Di sana pula sebagian besar produk Apple dirakit.
iPhone 15 pun terindikasi laris manis sejak masa pre order dibuka baru-baru ini. Akan tetapi Apple dinilai patut waspada, terutama semenjak Huawei meluncurkan Mate 60 Pro dengan teknologi chip di luar dugaan.
HP itu memakai chip Kirin 9000S dengan fabrikasi 7 nm dan mendukung 5G. Padahal terkait sanksi Amerika Serikat, chip semacam itu seharusnya tidak bisa dibuat di China. Nah, hal ini seharusnya tak dipandang remeh oleh Apple.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebangkitan Huawei ini bisa membuat pengguna iPhone di China khususnya, beralih ke Huawei. "Bisa dikatakan bahwa Huawei yang menghadirkan tantangan lebih besar bagi Apple di China dibandingkan dengan isu geopolitik," kata Will Wong, periset di IDC.
"Ini karena Huawei tidak hanya punya citra merek premium seperti halnya Apple, tapi mereka juga adalah kebanggaan nasional di China," tambahnya seperti dikutip detikINET dari CNBC.
Sebenarnya, Huawei telah bersaing langsung dengan iPhone Di China selama bertahun-tahun, untuk memperebutkan posisi teratas. Namun penjualan Huawei anjlok karena tidak dapat melengkapi ponsel pintarnya dengan teknologi 5G dan chip terbaru terkait sanksi dari AS.
Nah, kebangkitan apapun di bidang ini, seperti yang terjadi pada Mate 60 Pro, dapat menjadikan ponsel baru Huawei kembali menjadi pilihan yang menarik bagi pembeli di China.
"Ancaman terbesar dari Huawei adalah pengembangan teknologi yang berkelanjutan, tidak hanya pada chip tetapi juga pada faktor bentuk baru seperti perangkat yang dapat dilipat," tambah Wong.