20 Juta iPhone Terancam Gagal Terjual Gara-gara China
Hide Ads

20 Juta iPhone Terancam Gagal Terjual Gara-gara China

Anggoro Suryo - detikInet
Senin, 11 Sep 2023 15:50 WIB
Ponsel iPhone, Apple iOS.
Ilustrasi iPhone. Foto: Daniel Romero/ Unsplash
Jakarta -

Pemerintah China memperluas larangan penggunaan iPhone ke pegawai pemerintah daerah dan perusahaan milik negara, setelah sebelumnya melarang pegawai negeri untuk menggunakan HP buatan Apple tersebut.

Dampak pelarangan ini sangatlah besar, mengingat China punya lebih dari 150 ribu perusahaan milik negara, dengan jumlah pegawai lebih dari 56 juta orang pada tahun 2021 lalu.

Seberapa besar dampaknya ke Apple? Menurut analis Bank of America, jika larangan tersebut hanya dikenakan ke pegawai negeri, penjualan iPhone di China berpotensi turun sebanyak 5 sampai 10 juta unit. Angka ini bisa meningkat dua kali lipat jika larangannya diperluas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu menurut analis Oppenheimer, penjualan iPhone juga berpotensi turun 10 juta unit karena meningkatnya kompetisi dari Huawei, yang baru merilis Mate 60 Pro di China, demikian dikutip detikINET dari 9to5Mac, Senin (11/9/2023).

20 juta unit ini adalah angka yang signifikan bagi Apple. Dengan asumsi Apple menjual 232,2 juta unit iPhone selama tahun 2022 (penjualan iPhone selama tahun 2022), 20 juta unit ini setara 10% penjualan iPhone.

ADVERTISEMENT

Namun tentu masalahnya tak cuma sampai pada penjualan. Pasalnya Apple juga masih cukup bergantung pada banyak perusahaan yang punya pabrik di China, yaitu untuk merakit produk-produknya.

Produksi Apple tetap berpusat di China, di mana sekitar 90% produknya dibuat di negara tersebut. Salah satu contohnya adalah pemasok Apple yang berbasis di Taiwan, Foxconn, punya pabrik besar di China dan mempekerjakan lebih dari 1,2 juta orang.

Namun setelah ketidakstabilan politik dan gangguan akibat pandemi, Apple mempercepat rencana untuk memindahkan beberapa produksi ke negara lain, termasuk Vietnam dan India. Produksi iPhone 14 dipindahkan ke India.

Maka tak aneh jika kekisruhan ini membuat saham Apple melorot dan kehilangan nilainya sampai hampir USD 200 miliar. Saham Apple turun 2,8% pada perdagangan hari Kamis (7/9/2023), setelah sehari sebelumnya sudah turun 3,6% setelah Wall Street Journal menulis laporannya terkait pelarangan penggunaan iPhone di kalangan pegawai negeri China.




(asj/asj)