.webp)
Selama lima tahun berkiprah di Indonesia, Realme berhasil menjual 20 juta unit ponsel dan IoT. Ke depannya, Realme memasang target yang lebih ambisius yaitu menempati peringkat tiga besar di pasar Asia Tenggara.
Target baru tersebut diungkap oleh PR Lead Realme Indonesia Krisva Angnieszca dalam perayaan lima tahun Realme di Indonesia. Untuk mencapai target tersebut, Krisva mengatakan Realme sudah menyiapkan sejumlah strategi.
Salah satu strategi utama adalah investasi yang lebih besar untuk sektor performa, fotografi, dan desain untuk ponselnya. Krisva mengatakan tiga sektor ini dipilih untuk memenuhi permintaan pengguna Realme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tahu, kita sudah melakukan research di tiga faktor itu adalah faktor yang paling bayak dicari semua user, terutama anak muda," kata Krisva dalam konferensi pers setelah peluncuran Realme 11 di Jakarta, Rabu (23/8/2023).
"Jadi ke depannya itu semua produk Realme akan fokus pada faktor itu, dan disesuaikan ke seri line up kita," sambungnya.
Selain itu, Realme juga akan fokus memperluas kehadirannya di pasar offline agar lebih mudah dijangkau oleh konsumen. Vendor ponsel asal China itu berencana memperbanyak titik penjualan offline hingga 13.000 unit dalam lima tahun ke depan, serta mempererat kerjasama dengan Erafone. Realme juga akan menambah lokasi service center hingga 100 unit di kota-kota besar di Indonesia.
 PR Lead Realme Indonesia Krisva Angnieszca (tengah) Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Fokus Realme untuk memperkuat kehadirannya di pasar offline bukan tanpa alasan. Krisva mengatakan pasar ponsel Indonesia memang didominasi oleh pembeli offline ketimbang pembeli online.
Karena itu juga, Realme tahun ini tidak menghadirkan produk baru di lini Narzo yang dikhususkan untuk penjualan online. Seperti diketahui, produk Narzo terakhir yang hadir di Indonesia adalah Realme Narzo 50i Prime yang diluncurkan Agustus 2022.
Untuk tahun ini, Krisva mengatakan Realme akan fokus kepada penjualan number series dan C series yang populer. Tapi Realme tidak menutup kemungkinan kehadiran Narzo series di Indonesia.
"Kita kan tahu sekarang keadaan lagi susah, krisis ekonomi juga sudah jadi rahasia umum. Jadi kita nggak pengin terlalu banyak masukin produk yang ternyata peminatnya sedikit," jelas Krisva.
"Kita lihat tren lah. Kalau nanti trennya berubah, kita mungkin akan pertimbangkan itu juga," pungkasnya.
(vmp/rns)
