Firma analisis pasar Canalys baru saja mengeluarkan laporan untuk pasar ponsel global periode kuartal ketiga tahun 2022. Hasilnya, angka pengapalan ponsel global mengalami penurunan sebesar 9% dari tahun sebelumnya.
Menurut laporan Canalys, ada 297,8 juta unit ponsel yang dikapalkan pada Q3 2022. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 9% dibandingkan Q3 2021 di mana angka pengapalan ponsel sebesar 325,6 juta unit.
Pengiriman ponsel di Eropa dan Asia Pasifik jauh lebih baik dibandingkan wilayah lainnya. Permintaan di negara-negara seperti India, Indonesia, dan Filipina juga mulai membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data Canalys menunjukkan empat dari lima vendor ponsel teratas sama-sama mengalami pertumbuhan negatif. Hanya Apple yang berada di posisi dua yang mencatat pertumbuhan positif pada Q3 2022.
Samsung masih berada di posisi teratas setelah menguasai 22% pangsa pasar global. Vendor ponsel asal Korea Selatan itu mengirimkan 64,1 juta unit ponsel pada Q3 2022, turun 8% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara itu posisi kedua dipegang oleh Apple yang menguasai 18% pangsa pasar global. Produsen iPhone itu mengapalkan 53 juta unit ponsel, naik 8% dari Q3 2021.
![]() |
Xiaomi, Oppo, dan Vivo melengkapi lima besar vendor ponsel terbesar di dunia untuk periode Q3 2022. Xiaomi berada di posisi tiga dengan pangsa pasar 14% setelah mengapalkan 40,5 juta unit ponsel.
Oppo berada di posisi empat dengan total pengapalan 28,5 juta unit, menandakan penurunan drastis sebesar 22% dari Q3 2021. Sementara Vivo di posisi lima setelah mengapalkan 27,4 juta unit ponsel, turun 20% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Runar Bjørhovde, Research Analyst Canalys mengatakan satu-satunya segmen yang menunjukkan pertumbuhan positif adalah kelas high-end. Penjualan di segmen ini didorong oleh iPhone 13 dan iPhone 14 series, serta ponsel layar lipat baru dari Samsung.
"Permintaan di segmen menengah ke bawah telah terpukul sehingga menyulitkan vendor untuk navigasi di segmen yang kompetitif," kata Bjørhovde, seperti dikutip dari Phone Arena, Sabtu (29/10/2022).
Proyeksi untuk kuartal keempat sepertinya belum menunjukkan tren positif. Toby Zhu, analis dari Canalys mengatakan gangguan global akan membuat Q4 2022 menjadi kuartal paling suram dalam lebih dari satu dekade.
(vmp/vmp)