Keseriusan Google menggarap bisnis ponsel sudah memasuki tahun ke-7, lewat perilisan Pixel 7 dan Pixel 7 Pro. Mereka pun punya pertaruhan besar di kedua ponsel tersebut.
Pertaruhan itu dalam bentuk pesanan unit Pixel 7 dan Pixel 7 Pro yang jumlahnya sangat besar -- bagi Google --. Mereka memesan lebih dari 8 juta unit lini ponsel ini perakitnya, seperti dikutip detikINET dari Nikkei Asia, Sabtu (8/10/2022).
Google juga mengabari para pemasok komponennya kalau mereka menargetkan penjualan ponselnya dua kali lebih besar pada 2023 mendatang dibanding 2022.
Pixel 7 dan Pixel 7 Pro baru dirilis pada Kamis (6/10/2022) lalu lewat acara yang digelar di New York, Amerika Serikat. Keduanya dilengkapi system on a chip (SoC) terbaru mereka, Tensor G2, yang diklaim bisa memberikan tingkat keamanan lebih tinggi dan meningkatkan kemampuan kameranya.
Ponsel yang semestinya masuk golongan ponsel flagship ini dijual dengan harga yang lebih murah ketimbang kebanyakan ponsel flagship lain, yaitu mulai dari USD 599 dan USD 799. Jauh lebih murah ketimbang ponsel flagship Samsung ataupun iPhone 14.
Selain kedua Pixel anyar ini, Google juga disebut tengah mempersiapkan pemesanan awal untuk Pixel murah yang bakal dirilis pada awal 2023 mendatang.
Pertaruhan besar Google ini muncul di saat yang mungkin tak tepat, karena kondisi ekonomi global yang sedang melemah. Kondisi tersebut juga berdampak pada pasar ponsel yang menurun masing-masing 11% dan 9% pada Q1 dan Q2 2022 lalu, berdasarkan data dari Canalys.
Google sendiri sebenarnya mulai menyeriusi bisnis hardware, tepatnya ponsel, saat mereka mengubah penamaan ponsel buatannya dari Nexus menjadi Pixel. Lalu pada tahun 2021 lalu, mereka makin serius dengan merilis Pixel 6, ponsel pertama yang menggunakan chip buatan sendiri, sama seperti yang dilakukan Apple untuk berbagai produknya.
CEO Alphabet Sundar Pichai mengklaim kalau Pixel 6 adalah jajaran Pixel yang paling cepat terjual dalam sejarah Google, yang ia katakan dalam earnings call April lalu.
Seperti diketahui, lini ponsel buatan Google seperti Pixel dan terutama Nexus selama ini memang tak pernah jadi bisnis utama Google, dan penjualannya pun tak pernah terlalu mencolok dari segi kuantitas. Hal ini dikarenakan pada awalnya, lini produk Nexus sekadar dipakai sebagai tempat Google memamerkan fitur-fitur andalan dari sistem operasi Android terbaru.
Setelah merilis Pixel 6, pengapalan produk Google pada pertengahan kedua 2021 dan pertengahan pertama 2022 meningkat hampir 130% menjadi 6,2 juta unit ponsel, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di mana Google hanya mengapalkan 2,7 unit ponsel.
Masih berdasar data Canalys, lini Pixel bertumbuh 345% di Amerika Serikat selama pertengahan pertama 2021, dan mengamankan posisi ke-5 dengan pangsa pasar sebesar 2,6%.
"Google sudah berinvestasi secara signifikan di beberapa pasar utama di mana mereka bisa tumbuh secara signifikan. Amerika Serikat adalah contoh terbaik untuk hal ini," jelas Runar Bjorhovde, analis dari Canalys, yang juga menyebut Google cukup sukses di Jepang dan Inggris.
Simak Video "Keunggulan Chip Tensor G2, Prosesor Google Pixel 7 dan 7 Pro"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/rns)