Kasus HP meledak terjadi lagi di Indonesia, tepatnya di Ciamis, Jawa Barat. Kejadian ini sampai menimbulkan korban jiwa, yaitu IHM, bocah kelas 3 SD. Mengapa bisa sampai fatal akibatnya?
Dari penjelasan Dedi, Kepala Desa Kiarapayung, yang meneruskan keterangan dari orang tua korban, IHM sepulang sekolah mengecas ponsel sambil memainkannya dan tiduran.
IHM kemudian ditemukan tewas dengan luka bakar di bagian dadanya. Ketika itu korban ditemukan ibunya, R dengan posisi telungkup di lantai tanpa alas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kejadian ini, detikINET meminta komentar dari pengamat gadget Lucky Sebastian. Menurutnya, baterai Lithium saat meledak panasnya bisa mencapai 600 derajat celcius. Meski panasnya hanya seketika, jika ponsel dalam keadaan tertindih badan, dampaknya bisa fatal.
"Bisa jadi si anak tertidur, ponselnya tertindih atau tertutup dada, menyebabkan panas saat charging akan berlebih. Belum lagi faktor baterai kembung dan charger non ori," jelas Lucky saat dihubungi detikINET, Kamis (4/8/2022).
Suhu baterai yang bisa mencapai 600 derajat celcius ini, menurut Lucky, terjadi saat baterai mengalami kondisi yang disebut thermal runaway. Yaitu ada panas yang sangat besar di dalam baterai dan perlu 'dibuang' dengan cepat.
"Panasnya meningkat dengan cepat, biasanya karena korsleting, plus bertemu minus, yang pada baterai kembung lebih mudah terjadi, terjadi reaksi kimia, baterai segera ingin melepas energinya sesegera mungkin dan terjadi thermal runaway," jelasnya.
Namun Lucky menegaskan, kalau sebenarnya perlu investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab HP tersebut bisa terbakar. Terutama soal kondisi dan keaslian baterai dan charger yang dipakai.
"Ini sebenarnya masih butuh uji penyebab sesungguhnya untuk mengetahui mengapa bisa terbakar. Apakah baterai kembung, apakah baterainya asli, apakah device pernah dibongkar atau diservis tidak proper. Kalau charger sih terlihat memang tidak asli ya, juga kabelnya terlihat seperti kabel pipih yang banyak dijual eceran murah di tukang jual pulsa," tegasnya.
Hal serupa juga diutarakan oleh pengamat gadget Herry SW yang dihubungi secara terpisah. Ia menyebutkan ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
"Kalau melihat foto yang dikirimkan, kabel warna oranye dan biru itu pasti bukan kabel bawaan ponsel. Hal lain yang mungkin bisa dicermati oleh petugas di lapangan, baterai ponselnya apakah orisinal? Khawatirnya ternyata bukan orisinal," jelas Herry.
Lebih lanjut Herry menyatakan, jika ternyata baterai dan charger yang dipakai bukan orisinal dan tak punya kualitas yang baik, kombinasi tersebut menjadi yang berbahaya karena tidak punya sistem keamanan yang bagus.
"Kalau ternyata baterai bukan orisinal, kombinasi yang komplet deh. Baterai ditambah charger ditambah kabel bukan orisinal dan mungkin bukan yang berkualitas prima. Jadi, fitur-fitur yang berhubungan dengan keamanan tak berfungsi dengan baik," tambah Herry.
"Iya, berbahaya sekali. Apalagi, ponsel dipakai intensif sambil di-charge. Rawan banget," tutupnya.
Baca juga: Cara Ngecas HP yang Aman Agar Tidak Meledak |
(asj/fay)