Apple telah meluncurkan chip buatannya yang paling baru, M2. Kedatangan prosesor yang satu ini dinilai menjadi ancaman yang tak boleh diremehkan oleh Microsoft dalam bisnis komputer berbasis Windows.
Sejak memperkenalkan komputer Mac dengan M1, Apple menemukan momentum besar di bisnis komputer. Sedangkan M2 yang lebih powerful, telah debut di MacBook Air baru dan MacBook Pro 13 inch, dan diprediksi akan meningkatkan momentum itu.
Seperti dikutip detikINET dari CNBC, pada 2021 Apple punya market share 7,9% di pengapalan PC dunia menurut Gartner, sedangkan Windows masih mendominasi dengan angka sampai 81,8%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Wujud Baru Macbook Air Bikin Pangling |
Akan tetapi kedatangan M2 diproyeksi membuat Mac semakin diminati oleh para konsumen. Pada tahun 2026, diperkirakan market share Apple sudah tembus 10,7% dan Windows menurun sampai 80,5%.
"Respons konsumen luar biasa terhadap Mac yang berbasis M1 membantu mendorong peningkatan pendapatan 15% dari tahun ke tahun meski ada kesulitan suplai," kata CEO Apple, Tim Cook, pada April kemarin. Chip M1 maupun M2 diminati antara lain karena membuat baterai di laptop sangat awet, selain juga powerful.
Microsoft sendiri masih memperoleh pendapatan bear dari lisensi sistem operasi Windows ke Dell, HP, Lenovo dan produsen komputer yang lain. Bisnis Windows mencakup 7,5% dari seluruh pendapatan Microsoft.
Memang Windows masih akan dominan dalam waktu yang lama. Tapi situasinya bisa berbeda jika misalnya Apple meluncurkan MacBook SE yang dijual terjangkau, antara 800 atau 900 dolar.
"Komputer MacBook SE di titik harga yang jauh lebih terjangkau akan cukup besar dalam mengganggu Windows," kata Patrick Moorhead, analis dari Moor Insights and Strategy.
(fyk/asj)