Samsung terus mendapat persaingan ketat di bisnis ponsel. Namun raksasa elektronik asal Korea Selatan ini masih mampu mempertahankan pangsa pasarnya, bahkan mencapai titik tertinggi.
Tekanan gangguan rantai suplai akibat pandemi Corona dan melemahnya ekonomi menjadi gangguan pasar ponsel belakangan ini sehingga penjualan kadang tidak sesuai dengan proyeksi. Namun Samsung disebut mampu menanganinya dengan baik.
Buktinya menurut biro riset Counterpoint Research, penjualan smartphone Samsung mengalami kenaikan sampai 9% dari tahun sebelumnya di bulan April kemarin. Padahal pasar ponsel secara total mengalami penurunan 8% year on year.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjualan Samsung terutama terbantu dengan larisnya seri Galaxy A di kelas menengah ke bawah dan juga Galaxy S22 di segmen premium. Promosi yang menarik juga membantu penjualan, khususnya di pasar Amerika Latin dan India.
Faktor lain justru adalah lemahnya pangsa pasar Samsung di China. Pasar smartphone China yang anjlok gegara lockdown masih terus diberlakukan berimbas ke merek lain, tapi tidak dengan Samsung karena smartphone mereka tidak terlalu bersinar di sana.
Pada April 2022 menurut Counterpoint, market share smartphone Samsung secara global mencapai 24% sehingga masih kokoh di posisi pertama produsen smartphone terbesar di dunia.
Seperti dikutip detikINET dari Phone Arena, Senin (30/5/2022) pangsa pasar itu juga tertinggi bagi Samsung dalam 5 tahun ke belakang. Terakhir kali market share mereka lebih besar dari angka itu adalah pada April 2017 sebesar 25%.
Diprediksi Samsung masih akan mempertahankan posisi itu sampai paruh kedua tahun 2022 ini. Datangnya amunisi baru seperti Galaxy Z Flip 4 dan Fold 4 diproyeksi mampu menjaga performa mereka.
(fyk/fay)