.webp)
Exynos 2200 pada awalnya terlihat menjanjikan karena menggunakan GPU dengan arsitektur RDNA 2 andalan AMD. Namun performanya ternyata malah keteteran melawan SoC andalan Qualcomm, yaitu Snapdragon 8 Gen 1.
Dalam sejarahnya, performa Exynos dibanding Snapdragon memang selalu kalah. Jadi seri Galaxy S yang menggunakan SoC Snapdragon memang lazimnya punya performa lebih tinggi ketimbang yang memakai varian Exynos.
Namun Exynos 2200 pada awalnya cukup menjanjikan karena punya hal yang benar-benar baru di ranah SoC mobile. Yaitu keterlibatan AMD untuk mendesain GPU di SoC tersebut dengan memakai arsitektur RDNA 2 seperti yang ada di PS5 dan Xbox Series X.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GPU ini dilengkapi ray tracing yang terakselerasi secara hardware dan variable rate shading. Meski kedua fitur ini belum tersedia di game mobile yang ada saat ini.
Namun performa Exynos 2200 saat dibandingkan dengan Snapdragon 8 Gen 1 ternyata tak sesuai harapan. Bahkan dalam hal kemampuan grafisnya.
Saat diuji oleh Erdi Özüağ, reviewer yang berbasis di Turki, S22 Ultra dengan SoC Exynos 2200 (GPU Xclipse 920) ternyata performa grafisnya lebih rendah 42% dibanding GPU Adreno 730 di Snapdragon 8 Gen 1 dalam pengujian di 3DMark Wild Life.
Lalu saat diuji memakai GFXBench Manhattan, S22 Ultra dengan Exynos 2200 pun 30% lebih lambat dibanding S22 Ultra dengan Snapdragon 8 Gen 1.
Özüağ mengambil kesimpulan bahwa rendahnya skor benchmark Exynos 2200 ini karena kecepatan GPU-nya yang terlalu rendah, yaitu hanya 555 MHz, lebih rendah dibanding kecepatan seharusnya, yaitu 1,3GHz. Menurutnya Samsung mungkin akan merilis pembaruan software untuk memperbaiki masalah ini.
Dalam pengujian lain juga terungkap kalau performa CPU-nya pun tak memuaskan. Dilansir Wccftech, kemampuan CPU Exynos 2200 ternyata tak memuaskan. Dari pengujian yang dilakukan TechAltar, CPU Exynos 2200 hanya 5% lebih kencang ketimbang Exynos 2100 yang dipakai di Galaxy S21.
(asj/asj)
