Sama seperti Snapdragon 888, hasil pengujian Snapdragon 8 Gen 1 yang sudah mulai beredar pun menyebut kalau system on a chip (SoC) Qualcomm pun menghasilkan panas yang cukup tinggi.
Dalam pengujian yang dilakukan PCMag terhadap Galaxy S22 Ultra dengan Snapdragon 8 Gen 1 menunjukkan kalau suhu ponsel itu langsung meningkat saat di-benchmark, yang kemudian langsung berdampak pada skor benchmark yang lebih rendah.
Misalnya skor di Geekbench 5 yang awalnya 1.232 langsung menjadi 802 saat suhu ponsel meningkat. Begitu juga dengan GFXBench, yang awalnya mendapat 28fps langsung turun menjadi 19fps.
Parahnya, menurut PCMag, saat diuji menggunakan CPU Throttling Test, Galaxy S22 Ultra performanya turun (throttling) 75% setelah dites selama 15 menit. Kondisi ini menurut mereka lebih parah dibanding dengan S21 Ultra yang memakai Snapdragon 888.
Qualcomm pun angkat bicara mengenai hal ini, mereka bersikukuh kalau mereka hanya menyediakan chip canggih yang punya performa tinggi. Chip ini menurut Qualcomm membuat original equipment manufacturer (OEM) bisa membuat ponsel untuk berbagai pasar yang berbeda.
"Jika mereka mau menargetkan konsumen yang ingin ponsel kencang dengan performa grafik mengagumkan untuk game, (chip) ini bisa siap untuk itu. Namun sistem pendinginnya pun harus disiapkan juga," ujar Dominikus Susanto, Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia, dalam acara bertajuk Qualcomm SEA Media Briefing - Snapdragon 8 Gen 1.
Hal itu karena, menurut Dominikus, performa yang tinggi itu juga harus dipasangkan dengan sistem pendingin yang mumpuni untuk menjinakkan panas tersebut, agar performanya bisa terjaga.
"Jika OEM memilih untuk membuat (ponsel) dengan daya tahan baterai yang lama, mereka juga bisa melakukan hal itu. Ini benar-benar tergantung pada inovasi dari OEM untuk membuat campuran yang pas antara performa tinggi dari prosesor dan sistem pendingin yang mumpuni," tambahnya.
Simak Video "Alasan Sharp Sematkan Snapdragon 8 Gen 1 di AQUOS R7s"
(asj/afr)