Bagaimana Nokia yang dulu adalah ponsel idaman sejuta umat dan lama tidak ada saingan, mendadak tumbang secara spektakuler kadang masih dibahas pada saat ini. Jika diingat lagi, ada teori konspirasi liar yang muncul ketika itu mengenai kejatuhan Nokia. Seperti apa kisahnya?
Hal ini berkaitan dengan ditunjuknya Stephen Elop sebagai CEO Nokia di tahun 2010, setelah sebelumnya menjadi eksekutif di Microsoft. Kala itu, sistem operasi Android sedang naik daun, tapi Elop tidak memilihnya melainkan memutuskan Nokia harus memakai Windows Phone dari Microsoft.
Padahal, Windows Phone sama sekali belum teruji. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa Elop adalah kuda troya dengan misi menjatuhkan Nokia atau membuatnya bergantung pada Microsoft. Di kemudian hari, Nokia benar-benar jatuh lalu dijual murah pada Microsoft di tahun 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir Microsoft akan menunggu sampai harga saham Nokia jatuh untuk kemudian membelinya," kata salah seorang pegawai Nokia yang diwawancarai secara anonim di tahun 2011.
"Hal ini memang sangat mencurigakan bagi saya. Jika dia ingin apa yang baik bagi perusahaan, kenapa dia mencoba untuk menghancurkannya dan membuat harga saham anjlok? Ada banyak teori konspirasi yang muncul di sini," kata pegawai Nokia yang lain.
"Kadang-kadang sulit untuk mengetahui sebenarnya kepada siapa loyalitas (Stephen Elop)," demikian opini pedas yang lain, dikutip detikINET dari Android Authority.
Ketika Nokia akhirnya jatuh, banyak yang menyalahkan Elop. Misalnya saja, mengapa dia ngotot memakai Windows Phone dan bukannya Android? Kecurigaan bahwa dia utusan Microsoft pun tidak juga mereda.
Namun kemudian, para pakar menyimpulkan Elop bukanlah kuda troya dari Microsof melainkan semata CEO yang gagal membangkitkan Nokia. "Elop bukanlah kuda Troya. Microsoft tidak menyusupkannya ke Nokia dengan rencana untuk kemudian membeli bisnis ponsel Nokia dengan harga rendah," tulis jurnalis Finlandia, Pekka Nykanen dan Merina Salminen.
Halaman selanjutnya, benarkah Stephen Elop penyusup?