Kehadiran Samsung Galaxy Z Fold2 dan Microsoft Surface Duo dianggap pertanda ini sudah zamannya ponsel layar lipat menjadi mainstream.
Awalnya banyak yang mencibir kembalinya ponsel layar lipat di tahun 2019-2020. Gebrakan Samsung dan Microsoft dipandang sebagai unjuk gigi teknologi, bukan menjawab kebutuhan konsumen.
Namun melihat animo konsumen, hal itu seperti terbantahkan. Mobile Vice President Samsung Australia, Garry McGregor kepada News.com Australia mengatakan ponsel layar lipat adalah jawaban untuk kebutuhan konsumen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Galaxy Z Fold2 adalah hasil dari semua kritikan, ulasan dan umpan balik dari ponsel layar lipat pendahulunya. Ponsel layar lipat generasi terbaru tampaknya berhasil menjadi titik temu antara inovasi teknologi dan kebutuhan konsumen.
"Jangan salah, ponsel layar lipat tidak akan mundur. Di Samsung, ponsel layar lipat adalah masa depan teknologi ponsel dan kita terus berinovasi di kategori yang kita ciptakan ini," kata dia seperti dilihat Senin (21/9/2020).
Pun begitu juga dengan Microsoft yang meluncurkan Microsoft Surface Duo dan akan jadi saingan utama Samsung Galaxy Z Fold2. Pengamat dari Creative Strategies, Carolina Milanesi mengatakan desain futuristis dan harga akan jadi keunggulan Microsoft.
Managing Director Telsyte, Foad Fadaghi mengatakan produsen ponsel layar lipat harus bisa menunjukkan bahwa aplikasi akan bekerja sempurna pada layar lipat seperti yang diminta konsumen, bukan sekadar desain yang keren dan futuristis. Kalau konsumen yakin, mereka pun akhirnya akan hijrah ke ponsel layar lipat.
"Kita masih di tahap awal konsumen menyerap ponsel layar lipat. Tapi produknya sudah lebih baik dari sebelumnya," kata dia.
(fay/agt)