2006, Motorola Andalkan Ponsel Tipis dan Ekonomis
Rabu, 23 Nov 2005 17:02 WIB

Jakarta - Sukses dengan ponsel super tipis, RAZR V3, Motorola masih akan memasarkan ponsel setipe berbadan tipis. Motorola juga masih bersemangat dengan ponsel super murah, yang juga laris manis tahun ini.Awal 2006, Motorola akan mengeluarkan sembilan tipe ponsel. Ponsel berbadan tipis, serta sejumlah varian RAZR muncul antara Januari sampai Februari 2006. Ada juga ponsel model candy bar berbadan tipis, V8."Melanjutkan kesuksesan RAZR, kita meluncurkan ponsel yang tipis, termasuk ponsel candy bar," kata Yanty Agus, Manager Marketing Mobile Division, Motorola Indonesia, pada acara Halal Bihalal, yang berlangsung di Jakarta, Rabu (23/11/2005).Kesembilan ponsel yang akan muncul tahun 2006 adalah: C118, C139, C168, C261, L6, SLVR L7, PEBL V6, RAZR V3i dan RAZR V3x. Ponsel-ponsel tersebut dijual mulai Rp 400.000 sampai Rp 3 juta lebih. Selain itu, berbagai aksesoris ciri khas Motorola juga masih diproduksi di tahun 2006. Diantaranya kaca mata bluetooth yang disediakan atas kerjasamanya dengan perusahaan fashion, Oakley.Selain RAZR, Robert Van Tilburg, Country Manager Motorola Indonesia menyebutkan, ponsel seri music & entertainment juga merupakan produk penunjang penjualan. Penjualan Motorola, menurut Tilburg, juga ditunjang dengan ponsel super murah yang ditujukan untuk pasar berkembang. Tiga seri ponsel, C115, C116 dan C177, adalah ponsel-ponsel berharga Rp 500.000, yang diproduksinya setelah memenangkan tender dari GSM Associations (GSMA) tahun lalu. GSMA menggelar program connect the unconnected, untuk memberi kesempatan memiliki ponsel bagi mereka-mereka yang belum. Melalui program tersebut, Motorola memproduksi 6.000 unit ponsel murah yang ditujukan untuk negara berkembang termasuk Indonesia.Untuk tahun 2006, Motorola kembali memenangkan tender pengadaan ponsel murah untuk program connect the unconnected. Ada dua ponsel yang ditujukan untuk program ini yaitu C113 dan C113a. Kedua tipe itu tidak masuk Indonesia, dan sebagai penggantinya, di Indonesia kebagian C118 yang dijual mulai RP 400.000."C113 dan C113a tidak masuk dalam porfolio produk yang dipasarkan diIndonesia karena ketiga operator di Indonesia belum memutuskan untukmengambil kedua produk ini untuk mendukung program connect theunconnected, tapi sampai saat ini pihak GSMA masih menegosiasikan agaroperator di Indonesia dapat bergabung dengan program GSMA tersebut sehingga kedua ponsel tersebut bisa masuk ke Indonesia," papar Tilburg.Tahun ini, Motorola mengalami peningkatan jumlah pengiriman produk ke pasaran, yaitu naik 66 persen dibanding tahun sebelumnya.Motorola saat ini ada di posisi kedua di pasar ponsel dunia, dengan pangsa pasar 19 persen. Untuk Indonesia, Tilburg mengatakan, Motorola ada di posisi ketiga, dan dengan jajaran produk-produk baru yang akan diluncurkan, pihaknya optimis bisa maju ke posisi kedua.Foto: (dari kiri ke kanan) Robert Van Tilburg, Country Manager Motorola Indonesia, memakai kaca mata Oakley ber-bluetooth; Yanty Agus Manager Marketing Mobile Division, Motorola Indonesia, membawa ponsel RAZR Pink dan bluetooth headset.
(asydhad/)