Jakarta -
Spek mumpuni dan dibanderol murah, jurus itu mampu menghipnosis banyak orang untuk melirik
Redmi Note 8 Pro, termasuk Lanny Kusumastuti. Sayangnya butuh perjuangan dan kesabaran agar dia bisa menggenggam ponsel terbaru besutan
Xiaomi itu.
Saat Xiaomi mengumumkan Redmi Note 8 Pro mulai dijual 29 Oktober, Lanny langsung mencatatnya di kalender. Dia ingin segera membelinya untuk menggantikan ponsel yang digunakan saat ini.
"Pakai Sony Xperia C5, karena rusak jadi memang cari ponsel baru. Karena speknya bagus, ada NFC dan harganya murah jadi pilih Redmi Note 8 Pro," ujarnya kepada detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tibalah 29 Oktober, Lanny pun sudah bersiap untuk memesan Redmi Note 8 Pro secara flash sale. Sayangnya dia kurang beruntung, baru hendak melakukan pembayaran, unit yang ditawarkan sudah habis terjual.
 Foto: Adi Fida Rahman/detikinet |
Perempuan yang kerja sebagai editor di media online wanita ini tidak lantas patah semangat. Demi ponsel barunya itu dia lantas bergegas ke toko Mi Store Pondok Indah Mall (PIM).
Sampai di sana, suasana toko cukup ramai. Lanny mendapatkan antrean ke-33. Dia memesan Redmi Note 8 Pro RAM 6 GB/ROM 128 GB.
"Inginnya sih varian warna Mineral Grey. Tapi kata staf Mi Store tidak bisa memilih warna saat pre-order. Tapi saya nggak masalah yang penting speknya," kata Lanny.
Setelah membayarkan Rp 3,499 juta, dia kemudian dijanjikan staf Mi Store untuk datang tanggal 30 Oktober untuk pengambilan unit.
Keesokannya Lanny bergegas ke Mi Store PIM. Namun dia harus gigit jari lantaran unit yang dijanjikan tidak ada. Dia diminta untuk kembali lagi.
"Saya dijanjikan untuk datang tanggal 3 November," ungkap Lanny.
Dengan berat hati, Lanny menerimanya. Tapi rasa jengkel kembali dirasakannya ketika menyambangi Mi Store PIM pada 3 November. Tidak ada unit yang diberikan, malah janji lagi diberikan.
 Foto: Adi Fida Rahman/detikinet |
"Staf bilang sempat ada unit yang datang, tapi hanya 11 unit. Dan itu untuk mereka pemilik antrean 1 sampai 11," tutur Lanny.
"Saya kembali dijanjikan datang lagi pekan depan dan dipastikan unit pesanan saya tersedia," lanjutnya.
Lanny pun kembali dengan tangan hampa ditambah dengan rasa kecewa. Lebih-lebih melihat Xiaomi masih membuka pre-order dan flash sale Redmi Note 8 Pro.
"Kenapa mereka tidak memenuhi yang sudah bayar full. Malah masih buka pre-order dan flash sale terus," kata Lanny kesal.
Tapi bukan Lanny saja yang berjuang untuk mendapatkan Redmi Note 8 Pro. Adalah konsumen lain bernama Ferry, dia berusaha mengikuti flash sale tapi tidak pernah beruntung.
"Sudah dua kali ikut tidak pernah dapat. Baru satu menit unitnya sold out," katanya.
Detikers apakah kamu juga mengalami kejadian seperti Lanny dan Ferry?