"Menyedihkan, generasi terbaru ini tak membawa sesuatu yang baru. Seperti perangkat sebelumnya, iPhone 11 menampilkan teknologi yang sudah tersedia bagi user Android," tulis Jurica Dujmovic, kolumnis teknologi MarketWatch.
"Kamera sepertinya menjadi upgrade iPhone terbesar. Tapi di sini, Apple terlambat. Meski bagus, tidak berarti lebih baik dari kamera yang sudah tersedia di model Android," cetusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Begini Bocoran Hasil Foto Malam iPhone 11 |
Foto gelap atau malam hari di iPhone 11 memang bagus, tapi dinilai masih lebih baik Google Pixel 3. Adapun kecepatan isi ulang 18W di iPhone 11 juga kalah dengan Galaxy S10 yang 20W.
Jurica pun mendaftar beberapa kekurangan iPhone 11 lainnya. Misalnya tidak ada colokan headset standar 3,5 mm, layar 69 hertz yang kalah dari OnePus 7 Pro dengan 90-Hz, serta tidak bisa mengisi ponsel lain secara wireless, fitur yang telah dimiliki P30 Pro ataupun Galaxy Note 10.
(ke halaman selanjutnya)
iPhone 11 Disebut Kemahalan dan Ketinggalan Zaman
Bagian belakang iPhone 11. Foto: Chris Velazco/Engadget
|
"Patut dicatat, iPhone 11 tidak buruk, jauh dari itu. Mereka elegan dan user mereka akan menikmatinya. iPhone 11 yang termurah pun saya kira laku keras," tandasnya.
"Namun demikian, Apple tidaklah seperti dulu. Jika mereka ingin mendapat kembali titel sebagai pemimpin inovasi, mereka harus memperhatikan kompetisi, mengerjakan fitur mereka dan memimpin, bukannya mengikuti saja," sebut Jurica.
Menurutnya, inovasi Apple yang sekarang sebatas menyempurnakan terobosan yang sudah ada, dalam hal ini inovasi di ponsel Android. Sebagian konsumen pun bisa jadi lebih memilih menungggu iPhone edisi tahun 2020 yang akan memiliki dukungan 5G.
"Pertanyaannya adalah apakah konsumen menemukan cukup value untuk upgrade ke ponsel baru atau menunggu tahun 2020 di mana Apple akan memperkenalkan smartphone 5G. Sedangkan nilai jual utama iPhone 11 adalah fitur kamera yang lebih baik," sebut Lynette Luna, analis di GlobalData.
iPhone 11 Disebut Kemahalan dan Ketinggalan Zaman
Kamera iPhone 11. Foto: Chris Velazco/Engadget
|
Kuo menyatakan ada permintaan kuat iPhone 11 Pro Midnight Green serta iPhone 11 warna ungu dan hijau. Namun dia memperingatkan soal masalah produksi material kaca untuk warna midnight green kemungkinan bermasalah sehingga mengganggu ketersediaannya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa permintaan untuk iPhone 11 Pro yang lebih mahal lebih tinggi di Amerika Serikat. Sedangkan pasar di China lebih berminat pada iPhone 11 yang lebih murah.
Terkait sinyal positif tersebut, TF Securities meningkatkan estimasi pengapalan iPhone 11 di tahun 2019 akan mencapai 70 sampai 75 juta unit. Angka itu meningkat dari perkiraan sebelumnya yang antara 65 sampai 70 juta unit.
Selain soal warna, Kuo menyebut bahwa program tukar tambah serta cicilan nol persen membantu membangkitkan minat pembelian iPhone 11. Kemudian harga iPhone 11 yang 'hanya' USD 699 juga cukup disambut.