Ditanya itu, Xiaomi Indonesia tidak mengelak. Mereka mengakui bahwa tahun ini pihaknya memang tidak seagresif sebelumnya.
"Selama kuartal satu, dua kami lebih hati-hati dalam menentukan langkah bisnis karena ada perubahan internal," ujar perwakilan Xiaomi saat ditemui usai acara Konferensi Pengembang Xiaomi (MIDC) di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kami tengah menyiapkan strategi yang bijak. Tapi intinya semuanya untuk meningkatkan efisiensi dan ujung-ujung membawa produk lebih banyak lagi," lanjut juru bicara Xiaomi Indonesia itu.
Seperti diketahui, IDC belum lama ini merilis laporan pengapalan ponsel selama kuartal kedua 2019. Samsung masih menjadi penguasa pasar smartphone di Indonesia pada Q2 2019 dengan 26,9%.
Di posisi kedua ada Oppo dengan market share 21,5 %. Lalu Vivo menempati posisi ketiga di kuartal kedua 2019, dengan catatan pangsa pasar 17 %. Xiaomi berada di posisi keempat dengan 16,8 %. Juru kunci atau yang berada di urutan lima ada Realme. Dalam data IDC dengan pangsa pasar 6,1 %.
(afr/krs)