Menjajal Performa Core i7-9750H
Hide Ads

Menjajal Performa Core i7-9750H

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 15 Agu 2019 07:59 WIB
Foto: Dok. Intel
Jakarta - Salah satu prosesor anyar Intel untuk platform mobile adalah Core i7-9750H yang berasal dari keluarga Intel Core generasi ke-9. Seperti apa performa prosesor tersebut?

i7-9750H adalah prosesor dengan 6 core dan 12 thread yang mempunyai clock speed maksimal 4,5Ghz. Dan untuk pengujian ini, kami menggunakan laptop Asus Zephyrus M GU502, yang menggunakan RAM 16GB DDR4-2666MHz, dan menggunakan GPU GeForce GTX 1660Ti.

Prosesor terbaru Intel dari generasi ke-9 dengan TDP 45W ini memang didesain untuk laptop gaming. Namun CPU ini masih menggunakan proses pabrikasi 14nm dan bisa dibilang tak mempunyai perubahan signifikan ketimbang pendahulunya kecuali soal kecepatan maksimalnya, baik normal maupun turbo boost.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengujian dilakukan menggunakan sejumlah aplikasi benchmark dan dua buah game. Aplikasi benchmark yang digunakan adalah Cinebench R15, Cinebench R20, Blender 2.79B + Blenchmark 1.0.7, Geekbench 4, dan 3DMark. Kami juga menguji menggunakan game GTA V.

Berikut adalah hasil benchmark tersebut:

BlenchmarkGeekbenchCinebench R15
93 detiksingle core: 5136
multi core: 19893
Single core: 173
Multi core: 1238

Cinebench R203DMark Fire Strike3DMark Time SpyGTA V
2776Graphics Score: 14652
Physics Score: 15973
Total Score: 13040
Graphics Score: 5587
Physics Score: 5469
Total Score: 5568
60-70 fps

Pengujian dilakukan dalam kondisi laptop terhubung dengan charger, dan suhu prosesor ketika dipantau lewat Core Temp maksimal ada di angka 95 derajat celcius, dengan kondisi suhu ruangan berkisar di angka 28 derajat celcius.

Selama pengujian, core terpanas jika dipantau dari Core Temp adalah Core #2 yang suhunya menembus 95 derajat celcius.Core terpanas kedua adalah core #0 dengan suhu 92 derajat celcius. Dengan panas setinggi ini, bagian keyboard pada laptop sudah mulai terasa panas sementara bagian palm restnya tetap terjaga suhunya.

Suhu setinggi ini hampir selalu tercapai dalam setiap benchmark yang kami lakukan. Dan ketika suhu itu tercapai, terlihat kalau sistemnya langsung menurunkan clock speed agar suhunya ikut turun.

Perlu diingat, Zephyrus M GU502 ini adalah sebuah laptop game yang terbilang tipis, dengan ketebalan 18,9mm. Sehingga ukuran pendinginnya pun sepertinya tak sebesar laptop gaming yang tebal. Selama pengujian, detikINET menggunakan mode Turbo untuk sistem pendingin Intelligent Collingnya, agar kipas bisa berputar maksimal throtling bisa diminimalkan.





(asj/krs)