Induk Tik Tok Ternyata Benar-benar Garap Ponsel
Hide Ads

Induk Tik Tok Ternyata Benar-benar Garap Ponsel

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Selasa, 30 Jul 2019 15:03 WIB
Logo aplikasi TikTok. Foto: shutterstock
Jakarta - Induk Tik Tok, ByteDance, dilaporkan tengah mengembangkan produk ponsel. Merujuk pada majalah finansial China, Caijing, perangkat tersebut sudah dalam tahap pengembangan selama tujuh tahun.

Ada vendor bernama Smartisan yang bertanggung jawab di balik proses tersebut. ByteDance sendiri telah mengakuisisi paten dan pegawai dari perusahaan pembuat perangkat elektronik tersebut, sebagaimana detikINET kutip dari BBC, Selasa (30/7/2019).



R1, salah satu ponsel buatan Smartisan.R1, salah satu ponsel buatan Smartisan. Foto: smartisan

Dengan begini, perusahaan yang berpusat di Beijing, China, tersebut akan semakin memperluas lini produknya. Selain TikTok, ia juga sudah punya alternatif dari Slack bernama Lark, aplikasi video-chat Flipchat, dan agregator berita Toutiao.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ByteDance sendiri bukan yang pertama kali di industri. Sebelumnya, ada Meitu yang awalnya merupakan pencipta aplikasi selfie. Produk terbarunya sendiri merupakan seri CC9, hasil kerja sama dengan Xiaomi.




Selain di China, nama-nama besar di global seperti Facebook, Amazon, dan Google juga ikut terjun dalam industi perangkat mobile, khususnya ponsel. Ketiganya pun memiliki ceritanya masing-masing.

Facebook, sebagai raksasa media sosial yang memiliki WhatsApp dan Instagram, tidak terlalu sukses di industri ponsel. Pada 2013, mereka sempat meluncurkan tampilan antarmuka bernama Facebook Home yang dijalankan di ponsel Android, namun gagal memikat masyarakat.

Kemudian, ada Amazon yang merilis Fire Phone pada 2014. Tak seperti lini Kindle maupun tablet miliknya, perangkat tersebut tidak terlalu mendapat respons yang bagus dari pasar.




Sebaliknya, Google justru terbilang sukses dengan lini Pixel miliknya, dengan yang terbaru akan menjadi Pixel 4. Meski begitu, platform media sosialnya yang justru 'berdarah-darah'. Lihat saja daftar panjang platform yang tutup di laman Killed by Google.

Menarik untuk ditunggu kisah mana yang akan ditiru oleh ByteDance nanti. Satu yang pasti, pasar China memiliki persaingan ketat dengan nama-nama lokal seperti Huawei, Xiaomi, Oppo, dan vivo, dengan Samsung yang kembali berusaha mendapat porsi kue lebih banyak di Negeri Tirai Bambu.


(mon/krs)