Ada vendor bernama Smartisan yang bertanggung jawab di balik proses tersebut. ByteDance sendiri telah mengakuisisi paten dan pegawai dari perusahaan pembuat perangkat elektronik tersebut, sebagaimana detikINET kutip dari BBC, Selasa (30/7/2019).
Baca juga: Induk Tik Tok Mau Bikin Smartphone? |
![]() |
Dengan begini, perusahaan yang berpusat di Beijing, China, tersebut akan semakin memperluas lini produknya. Selain TikTok, ia juga sudah punya alternatif dari Slack bernama Lark, aplikasi video-chat Flipchat, dan agregator berita Toutiao.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Xiaomi Mi 9 dan Mi CC9, Serupa tapi Tak Sama |
Selain di China, nama-nama besar di global seperti Facebook, Amazon, dan Google juga ikut terjun dalam industi perangkat mobile, khususnya ponsel. Ketiganya pun memiliki ceritanya masing-masing.
Facebook, sebagai raksasa media sosial yang memiliki WhatsApp dan Instagram, tidak terlalu sukses di industri ponsel. Pada 2013, mereka sempat meluncurkan tampilan antarmuka bernama Facebook Home yang dijalankan di ponsel Android, namun gagal memikat masyarakat.
Kemudian, ada Amazon yang merilis Fire Phone pada 2014. Tak seperti lini Kindle maupun tablet miliknya, perangkat tersebut tidak terlalu mendapat respons yang bagus dari pasar.
Baca juga: Google Pamer Fitur Baru Pixel 4 |
Sebaliknya, Google justru terbilang sukses dengan lini Pixel miliknya, dengan yang terbaru akan menjadi Pixel 4. Meski begitu, platform media sosialnya yang justru 'berdarah-darah'. Lihat saja daftar panjang platform yang tutup di laman Killed by Google.
Menarik untuk ditunggu kisah mana yang akan ditiru oleh ByteDance nanti. Satu yang pasti, pasar China memiliki persaingan ketat dengan nama-nama lokal seperti Huawei, Xiaomi, Oppo, dan vivo, dengan Samsung yang kembali berusaha mendapat porsi kue lebih banyak di Negeri Tirai Bambu.
(mon/krs)