Perangkat Huawei sedang diboikot Amerika Serikat dan sekutu, yang juga memblokirnya dalam pengembangan 5G. Asosiasi operator telekomunikasi GSM se-dunia, Global System for Mobile Communications Association (GSMA), akan segera menggelar rapat untuk membahas situasi seputar hal ini.
Direktur Jenderal GSMA Mats Granryd kabarnya telah menyurati para anggotanya, terkait usulan untuk membahas nasib Huawei di agenda rapat dewan. Rencananya, rapat tersebut diadakan pada akhir Februari ini, di sela-sela perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2019 Barcelona.
Secara spesifik, dalam rapat itu GSMA disebut-sebut akan membahas kemungkinan untuk mengeluarkan Huawei dari pasar utama. Ini dilakukan di tengah-tengah adanya kekhawatiran bahwa restriksi terhadap Huawei justru bisa bikin para operator telekomunikasi mengalami kemunduran besar dalam pengembangan 5G.
Direktur Jenderal GSMA Mats Granryd kabarnya telah menyurati para anggotanya, terkait usulan untuk membahas nasib Huawei di agenda rapat dewan. Rencananya, rapat tersebut diadakan pada akhir Februari ini, di sela-sela perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2019 Barcelona.
"Untuk saat ini, hal itu perlu dikonfirmasi lagi," ucapnya dilansir dari Reuters, Kamis (7/2/2019).
Secara spesifik, dalam rapat itu GSMA disebut-sebut akan membahas kemungkinan untuk mengeluarkan Huawei dari pasar utama. Ini dilakukan di tengah-tengah adanya kekhawatiran bahwa restriksi terhadap Huawei justru bisa bikin para operator telekomunikasi mengalami kemunduran besar dalam pengembangan 5G.
Sebelumnya AS sudah mengajak sekutunya untuk tidak menggunakan perangkat-perangkat Huawei. Ajakan boikot itu dilanjutkan mereka dengan memblokir Huawei dalam membangun jaringan seluler 5G. AS dan sekutu menuding perangkat Huawei berisi "pintu belakang".
Selain itu, sejumlah pemerintah di negara barat juga mengkhawatirkan Undang-Undangan Intelijen China yang mengharuskan perusahaan dan orang-orangnya untuk berkolaborasi dalam upaya spionase.
Huawei sendiri merupakan salah satu perusahaan teknologi yang memimpin pasar global dengan penjualan tahunan lebih dari USD 100 miliar. Sejauh ini, Huawei membantah atas rumor-rumor yang beredar terkait perusahaannya.
Banyak operator yang mengandalkan Huawei untuk membangun jaringan 5G, sebuah generasi jaringan yang tengah dinanti-nanti industri. Itu mengapa potensi larangan de facto kepada Huawei pada prosesnya bisa membuat kemunduran besar bagi pasar Eropa yang ingin tetap kompetitif dalam komunikasi, misalnya mobil otonom, teknologi medis, hingga pabrik yang terhubung.
Hal itu salah satunya dikatakan oleh Deutsche Telekom, perusahaan telekomunikasi terbesar di Eropa. Menurutnya, bila harus menanggalkan peralatan buatan Huawei dari jaringan yang ada maka itu dapat berdampak pada tertundanya peluncuran layanan baru untuk dua hingga tahun.
(agt/krs)
Banyak operator yang mengandalkan Huawei untuk membangun jaringan 5G, sebuah generasi jaringan yang tengah dinanti-nanti industri. Itu mengapa potensi larangan de facto kepada Huawei pada prosesnya bisa membuat kemunduran besar bagi pasar Eropa yang ingin tetap kompetitif dalam komunikasi, misalnya mobil otonom, teknologi medis, hingga pabrik yang terhubung.
Hal itu salah satunya dikatakan oleh Deutsche Telekom, perusahaan telekomunikasi terbesar di Eropa. Menurutnya, bila harus menanggalkan peralatan buatan Huawei dari jaringan yang ada maka itu dapat berdampak pada tertundanya peluncuran layanan baru untuk dua hingga tahun.