PR MediaTek di Indonesia: Sosialisasi Keunggulan Prosesor
Hide Ads

PR MediaTek di Indonesia: Sosialisasi Keunggulan Prosesor

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 30 Jan 2019 19:45 WIB
Foto: Ubergizmo
Jakarta - Tak sedikit konsumen Indonesia yang langsung memandang sebelah mata sebuah ponsel baru saat tahu ditenagai prosesor MediaTek, kendatipun ponsel itu punya tampilan super keren atau fitur amat dahsyat. Inilah yang jadi Pekerjaan Rumah (PR) MediaTek.

Menurut pengamat gadget Lucky Sebastian, sampai saat ini MediaTek memang masih dianggap kelas bawah. Dampaknya, banyak pihak yang berasumsi prosesor besutan mereka jelek. Padahal ketika uji performa, hasilnya sangat bagus.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lucky mencontohkan chipset Helio P60 yang dipakai Nokia 5.1 Plus. Secara spek setara dengan Snapdragon 636-nya Qualcomm, yang mentenagai Redmi Note 5 ataupun Zenfone Max Pro M1. Malah chipset MediaTek lebih unggul pada sejumlah aspek.

"Helio P60 punya clock yang lebih tinggi. Selain itu fabrikasinya 12 NM, sementara Snapdragon 636 baru 14 nm. Ini membuat performa Helio P60 lebih ngebut," ujar Lucky saat berbicara di media workshop bersama Nokia di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Pria berdarah Bandung itu lantas menunjukan perbandingan hasil uji kedua chipset tersebut. Aspek yang dites meliputi performa CPU hingga GPU menggunakan beberapa aplikasi pengujian seperti Geekbench, Antutu, 3D Mark, GFX Bench, dan PC Mark. Hasilnya, Helio P60 mencetak nilai yang lebih tinggi ketimbang Snapdragon 636.

"Pada uji PC Mark, Helio P60 mendapat nilai 7. Sejauh ini skor setinggi itu diraih oleh chipset flagship," ujar Lucky.

"Menjadi pekerjaan rumah bagi pihak MediaTek untuk mensosialisasikan kemampuan chipset mereka. Harus diakui Qualcomm memang lebih unggul soal (sosialisasi) ini," tuturnya.


(afr/krs)