Hal ini tak lepas dari kompetisi antar vendor smartphone yang terus berinovasi menghasilkan beragam teknologi pada kameranya. Salah satunya adalah Vivo.
Produsen smartphone asal Negeri Tirai Bambu tersebut telah melahirkan beragam inovasi untuk menghasilkan foto yang berkualitas. Tak hanya, itu Vivo juga melahirkan solusi agar layar smartphone semakin lega, namun masih bisa menyematkan kamera selfie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui prototype Apex dan seri NEX, vivo telah mendobrak batasan dan standar dari teknologi yang sudah ada dan memaksimalkan desain kamera yang bersinergi dengan rasio layar yang semakin besar, tanpa melupakan fungsi dan logika penggunaan dari konsumen. Sebagai pelopor inovasi smartphone dengan elevating camera, kami siap untuk terus menjadi trendsetter di industri smartphone global dan menghadirkan desain dan teknologi smartphone berkelanjutan yang unik dan inovatif," ungkap Product Manager Vivo Global Charles Ding dalam keterangan tertulis, Kamis (10/1/2019).
![]() |
Selain itu, Vivo juga telah memberikan sentuhan inovasi pada kamera smartphome seri V. Vivo mengusung kamera selfie pertama beresolusi 20 MP pada seri V5 dan V5 Plus. Dari sini Vivo kemudian melahirkan teknologi dual selfie camera.
Pada kuartal akhir 2017, Vivo kembali mengusung resolusi kamera depan tertinggi yakni 24MP yang diperkenalkan secara resmi di Indonesia melalui Vivo V7+.
Inovasinya berlanjut dengan membuat kamera utama ganda yang disebut Dual Rear Camera pada smartphone V9. Kamera gandanya menghadirkan hasil foto yang lebih jernih, dan hasil foto bokeh yang semakin halus.
Pada V11 Pro, Vivo bukan hanya menambahkan fitur Dual Pixel pada kamera belakang 12 MP + 5MP untuk mendukung low-light mobile photography namun juga fitur-fitur AI (Artificial Intelligence) pada kedua kamera depan dan belakang yang mengakomodasi pengalaman fotografi yang semakin otomatis, personal, dan cerdas.
![]() |
Saat ini, Vivo masih memperkenalkan V-Series sebagai flagship atau seri unggulannya di Indonesia. Pengembangan fitur kamera pun masih sangat potensial, khususnya dalam integrasi AI yang menambah kapasitas spesifikasi dasar smartphone.
"Pengembangan fitur kamera membuat pengguna smartphone di seluruh dunia, semakin eksploratif memaksimalkan smartphone mereka. Sejak awal pengembangan efek bokeh untuk hasil foto layaknya kamera professional, hingga kini dengan night-photography atau low-light photography, serta wide-angle photography membuka lebih banyak kemungkinan bagi kami dalam pengembangan software maupun hardware kamera pada tahun ini hingga kedepan," pungkas Charles. (prf/krs)